Mendadak keputusan dari kantor..
Sekarang kamu mau brangkat ke jogja akupun tidak di kasih
kabar tega banget yah kamu yang !
Iah maaf ! terus sekarang kamu tahu dari mana kalau aku cuti
kuliah mau barangkat ke jogja ?
Yah .. aku cari tahu tentang kamu , kita makan dulu yah...
Tidak usah langsung ke stasiun sajah .
Jam 10..
ini masih setengah sembilan sayang masih lama sekali..
iah sih tapi yang lain sudah siap di sanah .
baik lah kita langsung ke stasiun aku tungguin kamu sampai
kereta berangkat. “
Tiba – tiba mahesa memberhentikan mobil , dia berbalik
menatap ku.. memegang kedua tangan ku,.
“ aku mau minta maaf tentang semua yang terjadi sama kita
ahir-ahir ini, aku sadar aku egois... “
Memeluk tubuh ku, kecup kening ku.. perlahan mendekat dan
dia mengecup bibir ku dengan dekapan mestra nya .. merasakan kembali hangat nya
belaian nya aku terdiam.. dia masih menatap ku , perlahan membelai rambut ku,
hati ku sedikit aneh merasa sentuhan nya lagi.. kenapa aku tak senang.. kenapa
rasa ini tak sama saat peter melakukan nya padaku.. kenapa aku membayngkan
peter saat mahesa melakukan nya pada ku.. ini tidak wajar ! apa aku mulai
menikmati peran ku bersama peter kekasih tanpa ikatan. Mahesa masih bersandar di bahu ku.. dia masih
memeluk ku.”
Sayang ...........
Kamu disana baik –baik yah kalau ada apa – apa kabari aku
mos..
Iah , aku pasti bisa jaga diri bebh..
Aku masih ingin bersama mu malam ini, maaf kemarin aku
emosi..
Sudah lah tak usah kita bahas yang kemarin, udah jam 9
brangkat sekarang yah.... kita tunggu di stasiun sajah..
Hemm.. baik lah sayang .....
Tak lama kemudian aku bersama mahesa sampai di stasiun crew –
crew yang lain sudah siap... mereka melambaikan tangan saat melihat ku dari
kejauhan, peter menatap ku seperti
emmm.... lalu dia tersenyum sedikit tidak enak dengan dia, mahesa terus
merangkul ku, dia manja sekali apa mungkin dia sengaja membuat kondisi menjadi
panas.. apa mahesa mengetahui bahwa peter menaruh ahti pada ku, entah lah !
pengumuman pemberangkatan kreta sudah di kumandangkan, kereta akan datang 25
menit lagi . mahesa menarik tangan ku dan berbisik
Ada sesuatu untuk mu, coba ulur kan tangan mu..
Kamu pakai gelang ini jaga yah sampai kamu balik lagi ke
bandung ! hati –hati sayang aku pamit pulang love you sayang pasti aku akan
merindukan mu selalu moscha muach ..... ”
Dia berlalu pergi meninggal aku berdiri menatap dia pergi..
inikah yang indah tuhan harus bagaimana aku bersikap ! ketika aku berbalik
badan ternyata dari bangku itu peter sedang memperhatikan aku, berarti ketika
mahesa memeluku , memakaikan aku gelang dan mencium kening ku dia melihat nya.
sudah lah pura – pura tidak tahu dan tak menyadari nya sajah mungkin itu lebih
baik .
“ mos... ini tiket nya.
perjalanan menuju jogja akan segera di mulai, dengan hati
yang berdebar tak menentu, di samping aku sekarang ada peter, tumben dia diam
tak banyak bicara, apa mungkin gara – gara melihat aku dengan mahesa...
hemmm... apa aku sajah yang memulai bicara pada nya, tapi ? wajah nya tak
pernah melirik ke arah ku, sekarang sajah dia memejamkan mata . pukul 11: 30,
sebaik nya aku tidur istirahat selamat malam peter....
tak terasa kepalaku bersandar di
pundak peter, tangan ku menggenggam erat tangan nya, sengaja atau tidak akupun
tidak menyadarinya itu. Perlahan aku membuka mata sinar matahari sudah sedikit
memunculkan keberanian nya ku lirik wajah peter dia masih menutup mata nya saat
ku tarik tangan ku dari genggaman peter dia menahan genggaman itu, namun mata
nya terpejam apa dia pura –pura tertidur, kereta berhenti pukul 6 lama nya
perjalanan ini tidak terasa melelahkan semua bergegas turun sampailah kami di
kota jogja nan indah, udara pagi ini sejuk sekali sesudah memuat barang –
barang ke mobil kita pergi menuju rumah makan mengisi perut terlebih dahulu,
hey ..hey... pak produser menyapa kita bagaimana tadi malam perjalanan nya
menyenangkan menikmati ? aku hanya tersenyum pada beliau . sarapan pagi ini
semangkuk bubur kacang ijo dengan selembar roti tawar, aneh peter masih diam
pada ku, biasanya sudah menjaili aku tpi sekarang dia menjauh , rasanya tidak
biasa dengan kondisi yang seperti ini sangat canggung ! pertama di jogja sudah
di sambut hujan deras urungkan niat untuk mencari lokasi suting kita langsung
bergegas menuju rumah kontrakan, kita di beri waktu untuk istirahat, aktifitas
kita sepakat memulai nya besok pagi .
Dalam hening malam ku berdoa di balut busana anggun menghadap sang ilahi... ketika aku bersujud hati ini merasa ingin mengadu terlalu banyak untuk di utarakan dosa ku terlalu berbelit tuhan.. meneteskan air mata mengingat semua dosa yang aku lakukan aku menyesal tuhan tapi aku hanya manusia biasa yang tak luput dari dosa. dingin sekali udara pagi ini ku dengar dari balik pintu kamar ku mereka sudah pada bangun, tok...tok...tokk... mos.. sudah bangun ayo bangun mos kita siap - siap ke lokasi..
iah bang aku sudah siap sebentar lagi aku keluar..
cuaca yangtidak menentu menyulitkan kami untuk peraktivitas semoga awal yang indah untuk kami..
pa produser menagih nya...
moscha saya harap ini yang terbaik untuk kita, aku suka cerita kamu lanjutkan yah.. saya akan casting orang dulu ayoh mari
terimakasih pa iah mari sambil tersenyum aku menatap langkah nya, semoga saja crita ku ini di trima tuhan...
yang lain sibuk dengan tugas masing - masing ada yang sedang menyiap kan camera, sond, make up artis, mengurus lokasi casting orang - orang awam yang belum mengenal dunia seni peran lebih su;it di banding mereka yang sudah terbiasa tuntutan peran yang membuat pemain kalang kabut yah... ini lah pekerjaan yang membuat saya betah, tapi masih sajah ada yang kuarang aku belum bertemu dengan peter hari ini, dia sudah menghilang sebelum aku keluar kamr kata bang zaenal dia pergi ke malioboro mencari lokasi yang pas disana.. dan aku kebagian mengetik naskah yang sepenuh nya belum selesai, disini aku tersingkan di ruangan sempit ini... karana produser bilang aku harus di asingkan dari keramain supaya mendapat konsentrasi penuh dan inspirasi bagus kata nya begitu..
sudah 3 jam aku duduk dan terpaku menatap layar monitor mata ku mulai lelah lumayan crita sudah bertmbah 3 halaman masih belum selesai sajah hem lebih biak aku istirahatkan mata ku ini mungkin memejamkan mata ide yang sangat bagus yah tentu sajah !
2 BULAN KEMUDIAN . . . .
Cerita tinggal menunggu akhir nya
saja, lalu melewati proses pengeditan, pengemasan, pemolesan supaya mendapat
hasil yang memuaskan penonton. Suting hari ini berlokasikan di pantai
parangtritis semua crew, pemain, make up artis semua sudah siap untuk suting,
hari ini aku ikut dalam pengambilan gambar biasanya aku tak pernah terlibat
dalam suasana suting tapi kali ini aku ingin
melihat langsung proses nya, mengikuti setiap season nya. mengasikan
sebenar nya tapi aku tidak terlalu menikmati badan ku mulai meriang terkena
angin pantai hampir 6 jam aku berada di sekitar pantai parangtritis, tanpa
sweter, tanpa jaket, hanya kaos oblong yang aku kenakan. Pandangan ku mulai
kabur, rasa nya kepala ini berat sekali , mual, pusing , tidak banyak bergerak
hanya duduk di samping sutradara mengamati pemain dari layar monitor. Mereka
bilang aku pucat, mata memerah aku hiraukan semua bujukan untuk kembali ke
kontrakan , sampai – sampai peter memarahi ku di depan sutradara crew –crew
yang lain dia membentak ku, dia bilang aku harus istirahat dan kembali ke
kontrakan, di sini aku tidak mendapat kan perhatian penuh dari peter dia
terlalu sibuk dengan pekerjaan nya sebagai darakter musik sekaligus merangkap
menjadi pengarah pemain dalam film ini. Meliriku saja tidak apa lagi memandang
hampir tidak pernah hari sudah hampir gelap matahari sebentar lagi tenggelam
badan ku mulai tidak nyaman lemas, keringat dingin sudah membasahi tubuh
ku,ketika aku berdiri dari kursi itu... GUBRAAAAKKKKKKKK......
Semua perhatian tertuju padaku..
ketika sang sutradara meneriakan nama moscha pingsan moscha pingsan..... tolong
moscha pingsan ...... bergegas mereka
membawa aku ke rumah sakit terjauh bukan rumah sakit terdekat karna di sekitar
pantai tidak ada rumah sakit, hampir sampai di rumah sakit aku tersadar namun
ku sengaja masih memejam kan mata aku merasakan semua yang mereka lakukan pada
ku, teriakan mereka memanggil suster,dokter, tarikan ranjang yang amat kencang
membawa ku ke kamar rawat untuk di periksa, serasa menjadi korban kecelakaan
dengan luka di mana –mana entah suntikan apa yang dokter berikan pada ku,
penguat kah infus kah atau semacam obat untuk menghilangkan pusing, ku dengar
perbincangan antara dokter dengan seseorang yang aku pun tak tahu siapa dia katanya
aku harus di rawat inap untuk pemuliha trombosit ku kira – kira 2 minggu atau
paling cepat 1 minggu..
Perlahan aku membuka mata... di
samping sudah ada peter dia menatap ku seperti marah ! aku tersenyum padanya
dia tak membalas senyum ku, masih saja memandang
“ Kenapa ?
Aku bertanya padanya lalu dia pun
menjawab
Aku yang seharus nya bertanya pada
mu kenapa ? kenapa susah sekali menjaga kondisi fisik mu, tahu tidak trombosit
kamu turun harus istirahat total, selama 2minggu kalau kamu turutin semua omongan
saya tidak bakal seperti ini ke jadian nya, semua terbengkalai gara – gara
kelakuan mu... kamu saja belum menyelesaikan akhir dari cerita ini lalu
bagaiman !
Maaf ! tenang saja aku sudah
menyelesaikan semua cerita film kita, terimakasih kamu sudah mengwatirkan aku
peter... tinggalkan aku saja sendiri, kembali ke tempat suting mereka lebih
membutuh kan kamu, aku tidak apa – apa disini sendiri ayo peter..
Tapi moscha...
Peter !
Baik lah kalau kamu inginya begitu
aku pergi kalau ada apa-apa segera hubungin aku moscha
Muach... dia mengecup kening ku lalu
melangkah keluar kamar ku..badan ku lemas suhu badan yang belum menentu
terbaring tak berdaya di atas ranjang.
Hay nona moscha... giman masih
lemas, pusing ?
Halo dokter yah masih dok mual
juga...
Banyak – banyak istirahat jangan
dulu terlalu aktif, kurangi rokok mu, kopi hitam juga jangan terlalu banyak
nona... aku suntik obat penurun panas biar kamu bisa tidur nyenyak malam ini ,
selamat istirahat sampai jumpa esok gadis
kecil
Terimakasih dokter....”
Sendiri lagi aku disini... sunyi
sepi tidak ada suara apa –apa hampa nya malam ini sehampa hati ku... sudah
larut malam mereka tidak kunjung datang menjenguk ku, apa mereka sudah kembali
ke kontrakan atau belu m menyelesaikan suting hemmmm... ku menghela nafas
panjang biarlah ku nikmati kesunyian kamar ini tanpa teman mengobrol tanpa
laptop, dan tanpa handphone ku... baru saja aku akan memejamkan mata ada yang
mengetuk pintu ku kira itu suster ternyata... ya tuhan terimakasih akhir nya
mereka datang juga , aku tersenyum menyambut kedatangan mereka suasana kamar
yang tadi nya sepi sekarang berubah menjadi ramai , semua datang menjenguk ku ,
sangat terharu sekali aku malam ini...
“ gadis kecil ku cepat sembuh kata
bang zaenal sang sutradara...
Ayo anak ku... bangkit jangan
cengeng sama penyakit selesaikan tugas mu kata sangproduser..
Cayoooo moscha kamu pasti bisa
melewati nya ayo cepat sembuh ga ada loh kontrakan sepi moscha kata crew-crew
Dan peter dia hanya diam tidak
mengucapkan kata – kata seperti mereka, tapi buat ku dia sangat berarti sekali
terimakasih banyak peter untuk segala perhatian yang kamu berikan pada ku....
Moscha maaf kan kami , kami sepakat
untuk tidak memberitahukan keadaan mu kepada keluarga mu, kami takut akan
membuat panik ibu mu jika beliau tahu tentang kondisi mu yang sekarang mos...
iah tidak apa – apa terimakasih banyak kalian sudah peduli sama moscha
perhatian kalian luar biasa sekali .
Jangan sungkan kami sudah anggap
kamu sebagai adik kami, adik kecil yang sudah sepantas nya kami jaga dan kamu
ituh sudah seperti anak bapak mos .. sambung pak produser hahahahaha... tawa
pecah saat canda itu hadir, badan ku yang tadi nya lemas sampai tak terasa
lemas nya...
Ehhhh... sudah – sudah ayo moscha
istirahat lihat sudah hampir pagi ayo pejamkan mata mu.. kiata tunggu sampai
kamu tertidur mos...
Baik lah aku pejamkan mata ku
selamat malam semua nya...”
Mata ku mulai terpejam reaksi obat
sudah muali menguasai tubuh ku. Lama sekali rasa nya aku tertidur ku rasakan sepi kembali...
perlahan membuka mata hem ! pantas saja sudah tak ada siapa – siapa lagi tapi
seperti nya itu jaket peter kemana orang nya tidak ku lihat batang hidung nya
apa jaket nya ketinggalan, tidak lama peter masuk bersama suster membawakan
makanan dan obat untuk ku.
“ hay.....
Dia tersenyum
Hay...
Aku kembali tersenyum pada nya
Darimana ?
Dari kantin
Maaf mba ini makanan nya , 30 menit lagi saya kembali ada obat yang
harus saya suntikan setelah makan selesai
Iah terimakasih suster...
Peter ? kamu semalam tidak pulang ke kontrakan
Iah aku disini nungguin kamu, tadi malam kamu mengigau .
Ngigau apa ?
Panggil nama mahesa !
Apa mahesa tidak mungkin
Loh kenapa tidak mungkin ? aneh diakan pacar mu wajar lah kalau kamu
mengigaukan namanya.
Tapi.....
Sudah – sudah nanti sajah kita bahas itu ayo makan dulu makanan mu lalu
minum obat mu..
Semua rangkain pengobatan ku sudah
selesai cepat sekali waktu beputar sudah sore sajah sekarang, masih ada peter
disini dia setia menemani ku....
aku ke tempat suting dulu yah.. kamu baik – baik disini kalau ada apa –
apa langsung hubungi aku saja ini laptop mu, semua keperluan mu ada di dalam
tas ini... sudah yah, tidak usah takut kesepian aku selalu ada untuk kamu.
Saat dia mendekat.. dekat sekali
dengan wajah ku jantung ku berdegup kencang, mata nya... mata nya begitu tajam
menatap ku, kemudian dia.... emmmmm tuhan .... indah sekali kecupan ituh sunggah
buwat ku nyaman dan dia membisikan kata – kata yang membuat ku salah tingkah,
kata nya seperti ini.. “ sayang
terimakasih ucapan muh semalam membuat ku berarti dihati mu...aku sayang kamu,
jauh dari kekasih kamu, aku mencintai mu...
Lalu dia pergi ... sebenar nya apa yang aku
igaukan tadi malam... apa aku mengigaukan dia hem ! entahlah !
***
2 minggu sudah aku terbaring di
rumah sakit istirahat total , akhir nya aku keluar juga dari rumah sakit ini,
bisa menghirup udara bebas ke pulangan ku di sambut hangat oleh keluarga ke 2
ku... mereka sangat istimewa bagi ku.. dan minggu ini juga minggu terhir kita
suting di jogjakarta hari berganti hari, inilah saat terahir dimana cerita usai
dengan akhir yang sangat mengesankan. Hebat semua tidak tidur dari pagi sampai
pagi lagi, kita menyelesaikan film pendek ini . semua crew-crew sutradara,
produser, pemain, bersukaria mereka saling berjabat tangan berpelukan, raut
wajah yang sangat bahagia dan lega karna bisa menyelesaikan film ini mereka
kira akan berahir bersambung nyata nya kita mampu untuk menyelesaikan dengan
maksimal penuh dengan pengorbanan terimakasih tuhan atas kemudahan muh.......
Bergegas merapikan alat – alat dan
kita kembali ke kontrakan untuk istirahat, besok pagi ada tour kecil – kecilan
yah... refresing sekedar melepas rasa jenuh saat kita bekerja. Saat aku
terbaring di atas ranjang aku terdiam fikiran ku seakan terfokus kepada mahesa
yang selama ini tak pernah aku fikirkan baru menyadari nya dia seperti bukan
kekasih ku lagi... tak lama kemudian handphone ku berdering nama nya muncul...
mahesa menelfon ku..
“ halo...
Hallo.. gimana kabar mu? Kapan kamu pulang?
Biak... entahlah aku tak tahu pulang kapan, sebenar nya suting sudah
selesai tapi belum ada kesepakatan untuk pulang ke bandung lagi, mahesa ?
Iah kenapa ?
Kemana sajah kamu tak pernah menanyakan aku sudah hampir 3 bulan aku
disini sms, telfon hampir tidak pernah..
Maaf aku sibuk dengan kuliah ku
lagian kau juga tidak mau menggangu mu mos... ada salam dari ibu mu..
Ibu ?
Iah... kemarin aku main kerumah sekedar ingin tahu kondisi ibu saja..
sudah yah nanti aku telfon lagi .”
Tut....tut....tut.... terputus !
aneh kira – kira hal apa yang di bicarakan mahesa dengan ibu?
***
Keesokan harinya.. aku bersama
rombongan bersiap – siap untuk pulang ke bandung satu gerbong kereta api sudah
kami buking, semoga saja perjalanan pulang ini seindah perjalanan ketika aku
berangkat ke jogja, di samping ku sudah ada peter dia menggenggam erat tangan
ku merangkulkan nya ke tangan dia sangat romantis.
Minggu pagi kita sudah sampai, ku
injakan kaki kembali di kota kelahiran ku, aku di hadap kan dengan tugas –
tugas yang menumpuk setelah ku ambil cuti 3 bulan akan ku dengar lagi ocehan
ibu ku, bla....bla...bla.... kembali ke kondisi semula ku simpan lagi cinta ku
untuk peter dan kembali menjalin hubungan dengan mahesa, sisa obat – obatan
yang harus aku habis kan kini menjadi awal pembukaan pembincangan aku dan ibu.
“anak ku....
Kenapa ibu ?
Obat siapa ini banyak sekali disana kamu sakit nak ?
Itu obat ku bu tidak aku tidak sakit ibu.. cuman vitamin yah supaya
daya tahan tubuh ku kuat sajah bu...
Tapi ini seperti obat...
Aduh ibu... aku lapar ayo masakin untuk aku bu.. yang special yah bu
ayo bu....
Iah... iah.. nak , sebentar yah...
Kalau tidak mengelak seperti ini
pasti ibu akan menanyakan terus menerus lalu menyudutkan aku dengan pertanyaan-
pertanyaan yang menjatuhkan aku... sebaik nya ku simpan di tempat yang aman
karna ibu pasti masih penasaran dengan obat – obatan ini, aku takut beliau
mengambil obat ini lalu membawa nya ke rumah sakit untuk di cek hahaha apa
fikiran ku saja yang terlalu jauh hemm sudah lah... perut ku mulai kerocongan
kucium wangi masakan ibu.. ibu sudah meneriakan nama ku, tandanya hidangan siap
untuk di makan, ketika keluar kamar aku berjalan menundug tak sadar jika di
meja makan sudah ada mahesa... mata ku melonglong terkejut dari mana dia
datang, lalu dia tersenyum pada ku memapah aku dan berkata
“ hay sayang aku kangen kamu....
gimana kabar kamu ? sehat
Aku baik – baik saja dari kapan
kamu disini ? di undang ibu ?
Tidak aku sengaja mampir kesini yah
itung- itung menemui pacar ku yang lama tidak ku temui...”
Aku duduk disamping nya.. ibu
sedang merapihkan hidangan siang ini menu nya juga sangat istimewa buat ku ada
apa ini... permainan kah ? aku bertanya – tanya hemm... aneh sekali apa ini ada
hubunga nya dengan ke datangan mahesa menemui ibu..
tokkk....tokkkk...toookkkk... ada yang mengetuk pintu dari dapur ibu berteriak
Sayang... biar ibu saja yang
membukakan pintu nya, kamu temani mahesa saja..
Siapa lagi yang datang suara
langkah kaki perlahan mendekat... ketika ku balikan badan ku, ternyata dia
peter.. hahahaha aku tertawa dalam hati lelucon macam apa ini sungguh aku
bingung ! ibu mempersilahkan peter untuk duduk dia duduk pas berhadapan dengan
ku... aku bangun dari tempat duduk ku menarik tangan ibu lalu masuk ke kamar
untuk bicara 4 mata dangan nya.
“ ibu.... maksud mu apa membawa
mereka berdua datang kemari ?
Anak ku ibu tidak membawa mereka datang kemari... mungkin hanya
kebetulan saja mereka datang ke rumah kita ? kenapa memang kalau ada peter dan
mahesa disini...
Bu... ibu itu tidak tahu apa yang terjadi dengan aku mahesa dan peter..
Iah sudah sekarang kamu bilang ada apa sebenar nya ...?
Ga mungkin bu...
Kenapa ?
Ibu sekongkol dengan mahesa ? jawab aku ibu ! tolong !
Iah... mahesa yang menginginkan ini semua ? kenapa kamu tidak suka
moscha... sudah lah terlalu lama kita disini rasa nya tidak enak meninggal kan
mereka berdua ayo.. keluar pasang wajah senyum jangan kusut seperti itu..
moscha ! dengar ibu !
Iah ibu ! “
Di meja makan ini terjadi
keheningan sesaat... dan perlahan ibu memulai obrolan ringan, peter terus saja
memandang aku.. mahesa tak mau kalah dia mulai menggoda ku.. ketika semua
terdiam mahesa mengatakan sesuatu yang sangat mengejutkan ku...
“ ibu....
Iah mahesa ?
Mumpung sekarang kita kumpul, ada yang ingin aku sampaikan kepada
kalian semua.. aku mau minta ijin kepada ibu dan kepada sahabat moscha, karna
saya selaku pacar moscha ingin sekali menguatkan hubungan kita ke jenjang yang
lebi serius.. aku ingin bertunangan dengan moscha ibu...
Konyol !!! sangat konyol !
Moscha.... ! ( ibu membentak moscha )
Konyol ? apa maksud mu mos.. aku serius ini kemauan ku pribadi apa kamu
tak melihat kesungguhan ku ?
Sudah mahesa .. jangan dengarkan ucapan moscha, ibu setuju kalau kamu
benar –benar menginginkan moscha.. bawa keluarga mu ke hadapan ibu jika kamu
mau serius dengan anak ibu....
Tentu ibu, aku akan melakukan semua yang ibu inginkan..
Ibu ! ibu tahu apa tentang hubungan moscha dengan mahesa , ibu langsung
menyetujui nya tanpa ada persetujuan dari aku ? dia memang kekasih ku... aku
mencintai nya, aku menyayanginya.. tapi belum tentu aku mau tunangan dengan nya
bu... tanyakan pada nya dimana dia saat aku terpuruk! Dimana dia saat aku butuhkan ! dimana dia bu,
dimana....dimana.... pikir perasan anak ibu ! liat anak ibu ! aku muak
mahesa... lelucon macam apa ini kampungan ! terimakasih kamu sudah benar –
benar mempermainkan cinta kita !
Moscha berlari...meninggalkan ibu,
mahesa, dan peter...
Permisi bu.. biar aku saja yang menyusul moscha ucap peter.
Liat bu, benarkan ucapan ku waktu itu moscha benar –benar sudah tidak
mencintaiku lagi seperti dulu, hanya peter yang ada di hati nya sekarang ibu
bisa liat dengan kejadian tadi kalau kita tidak melakukan ini ibu dan aku tidak
pernah tahu apa yang moscha rasakan saat ini .
Tapi nak, ibu rasa ada alasan kenapa moscha bersiakap seperti itu
terhadap mu.. dia anak ibu satu – satu nya dan ibu kenal betul pribadi nya..
Entahlah bu, aku tidak faham... aku hanya ingin dia kembali seperti
dulu dengan ku bu.. aku mohon bantuan ibu untuk memperbaiki hubungan ku bu...
Ibu akan usahakan nak..
Aku pamit terimakasih semua nya bu..
Iah... hati – hati.
Moscha.... tunggu jangan lari
seperti anak kecil tingkah mu kalau seperti ini...
Aku berhenti lalu duduk.. dengan
wajah berlinangan air mata, fikiranku buyar ! tak tahu rasanya sekarang sungguh
hambar ! peter terus menenangkan aku dia pun bertanya padaku...
Kenapa tidak kamu hadapi ? kenapa harus melarikan diri ? seharunya kamu
senang pacar mu mengajak ke hubungan yang serius kepada mu...
Aku muak ! itu pura –pura konyol ! dia sudah tak mencintaiku ! itu
permainan...
Dari mana kamu tahu kalau dia sudah tak mencintai mu... apa kamu punya
alasanya...? kalau dia main – main ngapain dia ajak kamu tunangan dengan nya
dihadapan orang tua mu moscha...
Peter ! aku tahu ... walau kita pacaran hampir 4 tahun tapi sekarang
dia sudah berbeda dia sudah tidak mencintai ku lagi... ada yang lain dari nya, itu
hanya permainan bukan sungguhan !karena aku pun sudah tidak ada lagi rasa cinta
dan sayang yang amat besar untuk nya peter... karna sebagian besar rasa cinta
itu.... aku simpan untuk mu...
“ peter terdiam menatap ku, aku terus menunduk tanpa memandang
wajah nya...”
Peter... tinggalkan aku, aku ingin sendiri menunggu senja disini .
Tapi mos...
Tolong ! aku butuh waktu untuk sendiri...
Baiklah aku pergi....
Peter pergi dari samping moscha dia
tidak benar – benar pergi masih bereda di sekitar moscha dari kejauhan dia
menjaga dan mengamati setiap gerak gerik moscha... ibu nya terus menghubungi
moscha, dia hanya diam dan menatap handphone nya berdering, tak dia hiraukan
telfon dari sang ibu... dia terus terdiam sesekali memandang burung – burung
berterbanganmerasakan hembusan angin... dan perlahan mata nya terpejam... dia
keluarkan rokok dari kantong celana nya, kemudian dia hisap rokok itu, satu
persatu batang habis dia hisap walau sudah batuk – batuk tetap saja dia hisap
rokok itu hingga habis.
Triiiiiing................ triiiiiiiiiiiiiiing ... tring,,,,, handphone peter
berdering dia kaget karna yang menelfonya adalah ibu moscha.. lalu dia angkat
telfon itu
“ hallo... ibu
Peter ? kamu sudah bersama moscha ? ibu khawatir nak, takut terjadi apa
–apa dengan moscha nak, tolong jaga dia peter..
Ibu tenang saja moscha sedang bersama peter sekarang dia tidak mau
bicara kepada siapa –siapa bu, ibu jangan takut moscha akan saya bawa pulang
kalau keadaan nya sudah membaik,
Baik nak kalau begitu ibu percya pada mu peter....
****
3 BULAN KEMUDIAN....
Hungan mahesa dengan moscha tidak
jelas arah nya tanpa ada kata putus mereka sekarang sudah berjauhan, moscha
sudah tidak pedulikan lagi akan mahesa dia lebih menikmati waktu nya dengan
peter.. mahesa pun sekarang di kabarkan sudah menggandeng mestra perempuan lain
entah benar atau tidak itu tapi gosip nya seperti itu, moscha tak pernah ambil
pusing dengan keadaan seperti ini moscha telah menyelesaikan semester 2 nya
waktu nya moscha liburan, dia berniat mengunjungi sanak saudara nya di bali,
ibu nya sudah mengujinkan nya tinggal disana selama liburan karna keluarga
besar ibu nya yang dari jerman kebanyakan bermukim di bali. Moscha dan ibu nya
sepakat tidak memberi tahu mahesa atau peter kalau mereka ingin berlibur ke
luar kota... sabtu malam mereka berangkat dari bandung, minggu pagi mereka
sudah datang di bali. Kira –kira sudah hampir satu minggu mereka disini, semua
menanyakan keberadaan aku terutama peter ... mahesa ? mungkin dia sudah di
telan bumi ! saudara – saudara ku menawarkan kepada ku untuk pindah kuliah
disini tetapi ibu ku tidak menyetujuinya beliau bilang pergaulan disini terlalu
extrim untuk ku, hidup ku disini bebas semua boleh ku lakukan . tak sengaja
saat aku berkunjung ke pantai kute aku bertemu dengan teman SMA ku, dia rezqy
.. berpapasan seperti dalam sinetron – sinetron adegan tabrakan yang tidak di
sengaja lalu bertatapan kemudian saling melempar senyum dan ... yah kurang
lebih adegan nya seperti itu, dia sebenar nya mantan kekasih ku cinta pertama
ku... kita putus karena kemunculan mahesa bodoh nya aku terlalu cepat mencintai
seseorang dan yang terjadi sekarang kisah cinta ku tergantung ! di pinggir pantai
kute kita berbagi kisah mengulang cerita di waktu SMA dimana disaat kita
bersama menjalin cinta , cinta monyet ... dia mulai menyanjung ku, memujiku..
membuat aku besar hatu tak ketinggalan dia pun menyakan mahesa.
“ masih dengan mahesa ?
Aku tak tahu ?
Hahahahaha.....
Kenapa malah kamu tertawa seperti itu ?
Yah aneh sajah yang pacaran kamu kamu jawab nya begitu
Yah memang ini yang aku rasakan sekarang hubungan ku dengan nya sedang
menggantung qy,
Mungkin itu karma !
Maksud mu, itu karma ku terhadap mu ?
Hahaha aku bercanda sudah lah jangan kita bahas masalah seperti itu
disini, kunjungan mu disini ingin berlibur bukan nanti kamu bt lagi.. ini nomer
telfon ku kapan –kapan kalau kamu butuh aku untuk antar keliling bali aku siap
mendampingi mu... sudah yah aku tinggal sampai jumpa lain waktu peri jorok... “
“PERI
JOROK” dia masih ingat saja panggilan sayang nya kepada ku, aku tersenyum
senang seperti menemukan kembali cinta lama yang hangat... malam yang sejuk ku
nikmat suara desiran ombak menerawang ke atas langit yang di hiasi bintang dan
bulan seolah berkumpul menatap ku yang sedang berdebar.. awalnya aku ragu untuk
menghubungi nya lagi tapi aku penasaran dengan nya masih seperti yang dulu atau
mungkin lebih baik dari yang dulu, mungkin sms saja sedikit lebih berlkesan aku
masih canggung malu untuk menelfon nya.
“ hay rezqy.. ini moscha save nomer aku yah..
Tentu peri jorok
Haha dasar kamu ulet bulu
Hehehe... ternyata kamu masih ingat saja mos panggilan itu
Iah dong ga mungkin aku lupain qy itu kan panggilan sayang kita haha
Mos , besok kamu mau kemana ?
Belum tahu yah paling kumpul
pergi bareng keluarga ibu qy kenapa ?
Emmm... gimana kalau besok kamu pergi dengan ku, kita ketemu di pantai
kute saja seperti biasa
Wahh... boleh ide yang bagus kita ketemu di tempat yang tadi yah
Oke.”
***
Malam cepat sekali berganti pagi, matahari
bergerak muncul dari persembunyian nya “pagi peri jorok” satu pesan baru masuk
dalam ponsel ku, rasa nya seperti anak ABG yang baru merasakan jatuh cinta
menemukan kembali cinta pertama ku sampai – sampai aku tak sadar ibu mengetuk
pintu kamar...
Hey ! dari tadi ibu ketuk pintu kamu malah senyum – senyum begitu
kenapa sih ?
Eh, ibu iah maaf hehehe ga ada apa – apa kok bu, bu moscha mau ijin jam
10 ke pantai kute lagi yah..
Kemarin kan kamu dari sana ngapain lagi coba kamu kesana ? acara hari
ini kan makan –makan dengan tante – tante mu nak...
Ibu.. aku mau ketemu teman lama ku bu rezqy ! ibu ingat nama ituh
Tunggu rezqy.. dia teman SMA mu ?
Iap betul sekali keluar nya kan pindah dari bandung ke bali boleh yah
bu..
Iah sudah boleh kapan –kapan ajak dia kemari ibu ingin berjumpa dengan
dia ayo mandi ibu dan yang lain sudah menunggu kamu sarapan .”
kenapa jantung ku berdebar kencang
seakan bertemu sang kekasih saja, lama sekali dia sudah hampir satu jam aku
disini apadia lupa ? atau dia tidak akan kemari temui aku. Huh ! panas sekali
siang hari ini matahari begitu kuat sinar nya pancaranya begitu menyengat tubuh
ku, berteduh dan di sejukan dengan kelapa muda sembari menunggu rezqy datang ,
akhir nya dia datang juga
“ hay..... sory banget aku telat
Hem sudah biasa yah sudah sekarang kita mau kemana ayo buru cabut dari
sini aku sudah bosan
Gimana kalau ke tempat tongkrongan aku ajah yah lumayan jau dari sini
Boleh –boleh yah tidak jadi masalah kita naik kendaraan ini bukan
Oke .”
Dia dalam mobil rezqy bercerita
banyak tentang hidup nya di bali dan sebab kenapa dia harus pindah dari
bandung, hemmmm.... terimakasih tuhan kau temukan aku dengan dia aku bisa
tertawa lepas se[erti ini karena dia serasa tak ada beban dalam fikir ku, oleh
canda nya, oleh pujian nya, semua tingkah nya, membuat aku tertawa ... tak lama
kemudian kita sampai juga di tempat yang dimaksud oleh rezqy “GALERI TATO” ayo turun ini tempat
tongkrongan aku ga apa – apa kan kalau kita kesini, tentu tidak apa – apa qy
aku senang keren yah, aku mau juga dong di tato qy. Hahaha serius loh mos.. iah
lah gua serius banget ayo masuk mos..
Rezqy mengenalkan aku kepada teman
– teman nya mereka ramah tidak seburuk tampang – tampang ganas mereka hangat
suasana disini sangat kekeluargaan untuk ukuran aku yang baru dikenal mereka
tidak arogan bahkan sombong. Aku pun tertarik untuk menato bagian tubuh ku, ada
kepuasan tersendiri saat tinta itu melukis tubuh ku, berimajinasi di dalam coretan
tinta ini kreatif bukan simbol pecundang bukan pula simbol anarki karena tato
itu sini meekspresikan emosi yang tertanam dalam diri kita. Sempurna gambar
yang aku inginkan kini terlukis indah dilengan ku.
“ lalu dari sini kemana lagi kita akan pergi ? ujar ku kepada rezqy..
Gimana kalau kita makan aku sudah lapar.. dengar kah perut ku sudah
berbunyi seperti orang – orang demo kenaikan harga BBM
Hahaha... ada – ada saja yah sudah ayo kita berangkat .
Kembali berjalan menelusuri setiap
jalan kuarang lebih satu jam perjalanan kita temukan tempat makan yang pas.
Denagn suasana khas bali semilir angin di iringi musik gamelan bali dengan
penari – penari tradisional dan pemandangan yang sangat memanjakan mata ku, tak
lupa kita saling mengabadikan gambar kita berdua.. hari mulai gelap kemudian
rezqy mengantarkan aku pulang kerumah dia bertemu ibu,
“ibu ?
Iah nak,
Ada rezqy dia mau pamit pulang bu..
Hey.. rezqy aduh kemana saja ?
sudah lama kita tidak bertemu nak, keadaan kamu gimana ? kenapa buru – buru pulang
mampir dulu kita ngobrol –ngobrol nak..
terimakasih ibu tapi lain waktu
saja aku pamit ibu..
dia tersenyum lalu melambaikan
tangan kemudian pergi.. ibu memandang ku seperti nya anak ibu sedang senang ...
hemmm kenapa atuh cerita sama ibu aya naon neng ? aduh ibu apaan siiih... udah
ah moscha cape mau istirahat besok kan ada acara keluarga , ehhh.. tunggu dulu
jangan masuk kamar dulu nak cerita sama ibu heula.. sok atuh, ah. Ibu ga ah..
moscha mau tidur istirahat bu,, daaaah...... eh moscha kadieu atuh barudak teh
kumaha ayeuna jeung ibu begitu.
Kenapa aku tidak bisa tidur begini
, kenapa di fikiran ku selalu ada rezqy apa jangan – jangan aku eumm... tuhan
tolong beri aku jawaban ! gumamku dalam hati sambil ku tutupi wajah ku dengan
badcover, saat aku pejamkan mata ponsel ku berbunyi
Hallo... iah qy kenapa ?
Apa ! qy ! siapa dia ?
Oh maaf... aku kira teman kampus
ku...
Kemana saja kamu ? tidak ada kabar
hampir 2 minggu aku datang kerumah mu tidak ada penghuni ! apa benar kamu
sekarang ada di bali ? kenapa tidak bilang si mos aku khawatir tahu tidak !
bla...bla..blaaaaa... peter terus bicara tanpa henti moscha hanya diam,
Moscha kamu dengar tidak sih aku
bicara?
Iah aku dengar terus ? udah kamu
bicara nya maaf peter bukanya aku tak ingin memberi tahu mu.. tapi semua tiba –
tiba tidak ada yang di rencanakan ( hanya alasan ku untuk mengelak kepada
peter)
Peter... aku kangen sama kamu..
moscha mulai merengek sangat manja sekali, sampai moscha tertidur pulas peter
masih menelfon
Selamat malam sayang , aku sangat
mengharapkan kamu.. semoga tidur mu nyenyak malam ini aku sangat merindukan
dekapan muh... love you .
Tak terasa aku disini sudah hampir
2 bulan , semua ku lalui dengan rezqy.. hampir setiap saat dimana ada rezqy di
situ ada aku, seperti mengenang masa lalu saat kita masih bersama menjalin
hubungan yang indah walau itu kita sebut dengan cinta monyet. Rezqy mulai
membawa ku ke tempat –tempat yang kata ku ini terlalu menjerumuskan.. dia
membawa ku ke club malam seperti diskotik cafe –cafe yang kebanyakan dari
mereka pecandu narkoba... dia mulai mengenalkan aku pada teman –teman nya yang
notabene pemakai, di satu ketika dia mengajak ku ke pesta ulang tahun teman
nya, tadi nya aku tak ingin ikut menolak ajakan nya tapi dia terus memksa ku
untuk menemani nya... iah lalu aku turuti keinginan nya, brangkat lah aku
bersamanya di [esta ulang tahun kawan nya itu, ini awal yang membuat aku masuk
dalam jerat hitam narkoba ! awal nya memang pesta itu berpenampilan selayak nya
pesta ulang tahun pada umum nya tidak ada yang aneh dari pesta ini, semakin
malam semakin menjadi, orang – orang asing menurut ku mereka hadir duduk saling
berhadapan di iramai musik rock dan sedikit sentuhan dj . saat aku berdiri dari
kursi itu berjalan menuju pintu keluar rezqy menarik tangan ku dan berkata.. “
tolong jangn keluar aku ingin kau temani aku disini... tadi nya aku enggan
menunggu nya rasa nya ingin keluar dari tempat ini, rezqy terus merengek kepada
ku dia sedikit tidak sadar, malam semakin larut akan menjelang pagi seperti
nya... aku mulai di rayu untk menikmati barang haram itu, teman-teman perempuan
rezqy menyodorkan aku satu linting ganja aku bingung harus bagaimana menolak
tawaranya. Mereka teru menerus merayu aku dengan
iming – imingan menghilang kan
beban fikiran yang bersarang dalam otak, aku tetap tidak menyentuh barang itu,
sama sekali tidak ku sentuh aku hanya melihat mereka sakao, mereka menikmati
setiap hisap ganja dan sabu, ekpresi kesakitan saat jarum suntik itu mendarat
di tubuh mereka. Ekspresi kenukmatan yang aku lihat. Ku seret rezqy dari club
itu, dia setengah sadar.. bagimana kita pulang, dengan kondisi mu yang begini,
aku tak bisa mengendarai mobil, bego ! aku masih bisa nyetir mobi tenang saja
tak usah khawatir, ucap rezqy. Tapi kondisi kamu setengah sadar qy, udah ayo
aku antar kamu pulang.
Mobil berjalan dengn pelan rezqy
minata berhenti di pantai kuta, dia bilang ingin menetralisir reaksi obat nya
dengan air kelapa muda untng saja disin masih ada yang berjualan air kelapa
muda. Dia diam tak banyak bicara mata nya melonglong kosong sesekali melihat
ku, ku tanya kenapa tak ia jawab aneh !
**
3 bulan kemudian ketika moscha kembali dari bali....
Keesokan hari nya.... di kota bandung
Aku terbangun disaat sang mentari
sudah menyinar kan cahaya nya... aku terfikir untuk menulis sebuah cerita
tentang kehidupan ku sendiri dan pecandu narkoba, cerita ini nanti nya akan ku persembahkan
untuk kampus ku dan untuk mahesa karna dia orang yang selama ini menginginkan
aku tampil dengan karya ku di kampus, aku ingat satu hal tentang lomba pembutan
cerpen itu...
Mulai dari sini aku tertarik
menulis lagi...
Bali... kota surga dari sebagian
manusia.. saat ku injakan kaki disini sungguh sanngat mempesona hati ku di
pertemukan lagi oleh tuhan dengan mantan kekasiih ku.. aku disini menemukan
satu kebebasan baru, tanpa kekangan tanpa ada yang melarang apapun aku boleh
lakukan, tuhan apa jalan ku sudah tak lurus ? apa aku sudah terlewat batas
sebagai perempuan. Terkadang aku sadar jalan ku ini salah namun apa daya tuhan
aku juga manusia yang tak luput dari dosa, aku sadar aku tak pernah meminta dan
berdoa kepada mu, tak pernah menyembah mu, dan tak pernah taat kepada mu....
dosa ku amat sangat banyak dan kini ku tambah dosa lagi tuhan karena aku sudah
menyentuh barang haram itu, ini tentang ku tentang semua berbuatan ku tuhan..
jika aku mengucap maaf apa kau mau memaafkan aku tuhan ... aku sudah teramat
menikamati sudah teramat jauh aku perbuat... badan ku mulai tak kuat menopang
beban ini.. dengan kondisi yang seperti ini ku sudah mulai tergantung dengan
obat – obatan setan itu, terkadang ada rasa menyesal terkadang ada juga rasa
senang . ini hanya sekilas ceritaku yang ku tulis untuk cerpen kampus ku . ku
beri judul
“ku
sentuh dan kunikmati kamu”
Mereka sudah mulai curiga denagn
gerak – gerik ku, aku mulai menjadi orang yang tempramental, egois, pendiam dan
tertutup. Mulai menjadi seorang yang mengurung diri dalam kamar, ibu sudah
sering menegur ku namun aku mengelak. Jarang ada waktu berduaan dengan peter,
aku selalu menghindar jika dia ingin berduaan dengan ku, bulan depan waktu
terahir pengumpulan naskah cerpen dalam perlombaan kampus ini. Hari ini malas
sekali rasa nya untuk berangkat ke kampus satu pesan baru ku terima dari rezqy
“ aku sudah ada di bandung bawa sesuatu untuk mu, aku tunggu di
tongkrongan kita dulu aku memakai mobil jazz hitam aku tunggu sekarang juga”.
Hemmm... niat ku seperti nya sudah
terbaca dalam otak nya, kali ini aku bolos kuliah. Dari kejauhan rezqy sudah
menlakson ku,
Ayo masuk...
Aku langsung masuk dalam mobil nya
lalu kita berdua pergi dari tempat ini, dia menanyakan kondisiku yang mulai
nampak jelas perubahan nya dari sebelum memakai barang haram itu,
“ bawa barang apa ? tahu kah kamu aku hampir mati sakao gara – gara
tidak menyentuh morfin
Tidak usah khawatir kamu tidak bakal sakao lagiaku bawakan semua yang
menikmati untuk kita nikmati, dia menyodorkan satu bungkusan ganja, morfin,
sabu.”
Kini level ku sudah tinggi
di dalam mobil ini aku menikmati nya, semua sudah mengalir dalam darah ku,
tanpa berfikir betapa bahaya nya ini aku terkapar lemas tak berdaya di dalam
mobil ini hanya bisa terpejam, aku ingat akan dosa ku, aku ingat akan tuhan ku,
aku ingat akan ibu ku, namun ini hanya sebuah kenikmatan, ini yang membuat aku
bangkit pemacu semangat untuk berkarya, reaksi obat ini lumayan lama, rezqy
memeluk tubuh ku erat sekali...
Sebaik nya kita cari air kelapa
muda yah... aku sudah tak tega melihat mu seperti ini.
Sudah tidak usah sebentar lagi juga usai... kapan kamu balik ke bali ?
Kira – kira besok, kalau ada apa – apa cepat hubungi aku tak usah
sungkan
Kenapa cepat sekali kamu pergi, aku masih ingin dengan mu, menikmati
semua ini
Ibu mu sudah tahu atau bahkan curiga dengan kondisi mu yang sekarang ?
Entahlah mungkin sudah aku tak peduli itu.
Aku mulai melanjutkan cerita dalam
cerpen ini, ku tulis semua yang aku lakukan, ibu ku masuk !
Moscha ... ada peter di luar.
Suruh dia tunggu aku , sebentar lagi aku keluar.
Peter ?
Iah ibu..p ku
Tunggu saja sebentar lagi moscha keluar,
Terimakasih bu..
Kemudian........ !!!
Ada apa ?
Dia menatapa ku .
Kenapa ? tidak usah menatap ku seperti itu.
Kemarin kamu kemana ?
Ada !
Bohoong ! aku cari kamu ke kampus, aku tunggu kamu di kantor sampai jam
9 malam kamu tidak kunjung datang juga , moscha semua program terbengkalia
tanpa kehadiran mu !
Apa aku harus bilang kemana aku pergi ! masih banyak orang yang mampu
menggantikan posisi ku disana,sudah lah aku lelah pulang saja sebaik nya aku
ingin istirahat !
Begitu menggampang kan sesuatu baik aku pulang percuma aku kemari tapi
respon mu demikian! Terimakasih !
Maaf peter mungkin kau telah membuat mu kecewa
oleh tingkah ku yang sekarang, mungkin jika kamu mengetahui tentang kondisi ku
yangsekaranng kamu akan membenci ku. Aku duduk sembari menikmati angin malam di
loteng tempat ku menyendiri sunyi sekali malam ini, bintang dan bulan seakan
mengerti dengan ke adaan malam ini, ibu memenggil ku dari bawa sana tapi tak ku
jawab. Aku terpejam sesekali menghela nafas panjang.
Moscha !
Dari belakang ibu menepuk bahu ku,
Tadi ada apa peter kemari tumben sebentar sekali,
Aku tidak tahu !
Kok tidak tahu ? aneh sekali bukan nya tadi kamu mengorol dengan nya
Iah !
Lalu ?
Itu urusan ku!
Okeh baik lah, ayo masuk tidak baik jika kamu lama – lama disini,
istirahat mos sudah malam
Iah ibu saja dulu yang masuk aku masih ingin disini bu.
Waktu nya bercerita lagi, aku turun
sebebtar ku ambil laptop, secangkir kopi hitam dan sebungkus rokok. Harus
selesai hari ini, ku paksakan tidak tidur untuk menyelesaikan cerita ku, walau
sebenar nya mata ku sudah tidak kuat menahan cahaya layar monitor, satu bungkus
rokok sudah ku habis kan jam sudah menunjukan pukul 02:30 dan dalam cerita ini
ku tulis.
“ aku pemenang dari lomba ini semua orang tahu kalau aku pecandu
narkoba, ketika pengumuman hasil lomba itu di umum kan, aku berdiri dari ratusan
mahasiswa mahasiswi ini bersiap memapah kemenangan karena ku yakin aku lah
pemenang nya, dan ternyata firasat ku benar, nama ku disebut dengan lantang nya
ku berjalan menuju panggung denagn sambutan tepuk tanngan dari para penonton
dan ucapan slamat dari finalis – finalis lain nya. piala indah kini ku pegang,
nama ku di angung – anggungkan oleh mereka sudah seperti artis saja yang sedang
berada dalam panggung penghargaan bergengsi. Pembawa acara mempersilah kan aku
untuk memberi ucapan atas kemenangan ku,
Hemmmm..... Terimakasih untuk kalian yang sudah memilih aku dan sudah
membaca hasil karya ku, pasti kalian bertanya – tanya bukan apa ini hanya
sebuah karangan, narasihkah, hayalan, cerpen yang aku tilis kali ini tidak ada
rekayasa kawan, ini semua nyata ! silah kan kalian baca ulang akhir dari cerpen
itu bait dalam paragraf itu menuliskan bahwa aku yang memenangkan ajang ini,
terbukti sekarang, dan aku ingin memberi tahu pada kalian bahwasanya tulisan
ini nyata pribadi hidup ku,
Semua audion terdiam ketika aku
mengatakan bahwa cerita yang ia buat itu nyata ! cerita ini ku persembahkan
untuk kekasih ku, dan piala in ku berikan untuk nya karena dia adalah orang
yang membuat aku menjadi terkenal seperti ini. walau kita tak bersama kau sudah memiliki kekasih baru namun cinta ku pada mu masih sama seperti dulu semenjak kita pertama bertemu dan saling bertatapan jatuh cinta, maaf mungkin ini oertemuan terahir kita saya juga ingin meminta maaf kepada pihak kampus karna ulah saya kampus ini sedikit tercoreng nama baik nya, bisa kalian lihat di sebelah kanan panggung terlihat jelas ada beberapa polisi yang sudah menunggu saya, mereka akan membawa saya untuk di adili sebelum semua berahir. kondisi memanas wartawan berebut mengambil gambar semua ribut oleh ulah ku, ketika aparat maju naik ke atas panggung kemudian menarik kedua tangan ku.
***
akhir nya ku selesaikan juga cerita ini tinggal ku posting dalam blog pribadi ku, menyerahkan copyan nya kepada dewan juri besok waktu nya aku istirahat denagn keadaan sempoyongan aku turun tangga ku dengar suara azan subuh, ku rebahkan tubuh ku di atas ranjang kamar ku, kemudian aku terpejam seketika aku terlelap.
silau nya matahari terasa ku membuka mata, ternyata waktu sudah siang jam menunjukan pukul 11.30, tumben sekali tidak ada teriakan ibu membangunkan tidur ku, aku harus cepat - cepat mandi ada kelas siang ahri ini, kemudian aku ahrus berangkat kantor sore ini saat ku berai tanpa da di kamar mandi ponsel ku terus berdering, siapa sih mereka hari ini aku tidak ulang tahun bahkan tidak ada yang istimewa sekalipun, setelah usai mandi bergegas aku pun melihat ponsel ku, 30 pesan baru yang belum di baca, dari sekian banyak pesan rata - rata isi pesan itu adalah ucapan selamat pujian atas mereka yang sudah membaca cerita ku, sangat tersanjung nya ku, ku langkah kan kaki keluar kamar, sepi sekali tidak ada penghuni ibu pergi tanpa meninggalkan pesan, kemana ibu ku coba telfon beliau namun tetap tidak bisa, aneh sudahlah lebih baik aku brangkat saja. saat aku sedang mengunci pintu dari kejauhan ku dengar suara motor peter dan ia menlakson ku,
siang nona... anda butuh boncengan ku,
hahahahah.... ( aku tertawa )
rasanya lama sekali kita tidak seperti ini aku merindukan mu, moscha
aku mendengar perkataan itu tapi tak satu kata pun aku keluarkan, hanya diam terus diam. tak lama kemudian kita sampai di akmpus ku,
aku jemput kamu disini
baik lah aku tunggu terimakasih tumpangan nya...
di depan gerbang kampus mahesa sudah menghadang ku, dia menarik kedua tangan ku !
ada apa ?
aku ingin bicara kepada mu,
tentang ?
cerpen itu,
oh... lalu ?
ternyata kamu tidak melupakan semua nya.
tentu tidak karena aku orang yang tepat akan janji, aku sudah janji pada mu bukan tempo hari yang lalu, tunggu saja waktu nya kita akan menikmati semuanya keinginan mu semua akan terkabulkan mahesa.
aku mulai berjalan meninggalkan mahesa, saat aku berjalan seorang wanita yang mengaku sebagai kekasih mahesa saat ini dia menatap ku dengan tatapan sinis semyum ku pun tak dia balas hahaha aku tertawa dalam hati mungkin dia takut jika kelak hubungan ku dengan mahesa akan kembali lagi, apalagi kini semua sudah tertulis dalam cerpen ku, sangat istimewa..
hampir saja senja muncul aku bergegas berjalan menuju gerbang karena sudah janji dengan peter dia akan menjemput ku, ku tunggu dan dihadap ku lewat mahesa dengan kekasih nya itu, dia menloksonku lalu mobil nya berhenti di depan ku.. mos... bareng kita saja peter pasti lama aku juga mau lewat ke arah kantor mu, tidak usah terimakasih sa, lebih baik kamu brangkat saja aksihan kekasih ingin cepat pulang, iah sudah aku duluan yah nanti malam aku sempatkan berkunjung kerumah mu... wanita itu tetap menetap ku sinis dia cemberut mata nya melotot ke arah mahesa, selang beberapa menit peter datang dengan nafas terhengal dia meminta maaf kepada ku karena telat menjemput ku.
ketika aku pulang ibu belum pulang kerumah dari tadi pagi rumah ini sepi tak berpenghuni, coba ku hubungi kembali ponsel ibu, namun tak ada jawaban buat aku khawatir saja, lalu aku langsung menghubungi ke kediaman eyang ku, fikir ku ibu ada disana namun tidak ada... aneh sekali sebenar nya ibu ku pergi menghilang kemana. triiiiing.......triing.... ibu menelfon,
ibu... ada dimana mengawatir kan aku saja ibu ada dijalan ,akan menuju solo nak maaf ibu tak memberi mu kabar, ada urusan keluarga yang harus ibu selesaikan disini, nanti ibu hubungi kamu lagi kalau sudah sampai yah sayang .... baik lah ibu hati - hati yah ibu.
***
dalam kamr ku sendiri jenuh yang ku rasa, musik keras ku nikamati tiba- tiba aku ingin sekali menyentuh barang itu.. sayang stok yang tidak memungkin kan, baik lah seadanya sajah mumpung tak ada ibu, aku nikmati wanginya di kamar ku... indah sekali malam ini ku di manja oleh wangi nya ganja.. linting demi linting hingga aku tak kuat lagi sunggu dasyat reaksi ya.
Kini minggu terahir di bulan ini, tinggal menghitung hari
saja akan tiba saat nya di akhir penilaina lomba cerpen, ibu belum jug pulang
dari solo dan mungkin nanti ketika waktu nya tiba, ibu tidak akan hadir di
malam itu karena ibu pulang bulan depan. Rezqy kini dia datang lagi.. aku yang
suruh tidak menyentuh barang haram itu, kebetulan ibu sedang di solo aku boyong
saja rezqy ke rumah ku, pesta morfin, dan sabu, aku menggunakan nya dengan
dosis yang sudah tinggi, batuk ku sudah berdarah... sekujur tubuh ku rasakan
dingin, hidung ku mulai mengeluarkan lendir
.kenapa
ini sedikit ada rasa takut di benak ku... terkulai lemas di atas ranjang rezqy
terus menyuntikan morfin ke tubuh ku,mata ku terpejam menahan rasa sakit tapi
nikmat yang aku rasakan, rezqy meninggalkan ku keluar mencari penenag untuk
menetralisir racun yang mengendap terlalu banyak di tubuh ku.
Dia mencampurkan di dalam minuman entah apa ituu yang jelas aku sudah merasa
tenang sekarang walau tubuh ku serasa lemas tak bertenaga, malam begitu lama
berapa waktu lagi aku harus menunggu, usaikan malam penuh dosa ini, akhir nya
sang mentari memunculkan sinar nya dengan gagah nya dia bertengger menyinari
seluruh jagat raya ini, aku bangun menatap lusunya tubuh ini di hadap cermin
akku berkaca, tersenyum mensenyumi tubuh ku yang bobrok oleh obat – obatan.
Tatapan mata ku mulai sayu, tak sekeras dulu, “ hey ...
sudah bangun , iah.. semalam kamucukupp kuat. Aku menikamati nya, kamu disini
lama ?entah lah aku tidak yahu sampai akhir bulan ini seperti nya.. aku butuh
barang yang banyak, jaringan disini jelek aku taakut tercium busuk nya, baik
tenang saja aku akan pasok semua keinginan mu...
Selesai mandi aku pergi menuju kantor, sesampai nya disana
peter tidak ada ! yang ada hanya bang zaenal sendiri. Kemana peter ? o, kamu
mencari peter dia tidak masuk hari ini ada urusan di jakarta katanya ada
keluarga yang meninggal dunia, o, iah mos ini gambar untuk penggarapan tahap
berikut nya tolong kamu perbaiki yah... baik bang, mos.... iah ada apa ? tnagn
mu kenapa ?banyak bintik merah seperti itu? Mata mu juga kelihatan sayu tak
seperti biasa nya.. aku kurang istirahat saja bang tidak kenapa – kenapa kok
bang, jangan terlalu di paksakan kalau kamu kecapean lalu sakit lagi gimana..
iah – iah bang aku kerja dulu yah..
Waktu sudah menunjukan pukul 18.30 waktu nya aku pulang, di
gerbang kantor aku sudah di tunggu di sambut oleh rezqy.. “ hay nona cape
yah... lumayan sambil tersenyum aku menyambut nya, emmm.. gimana kalau kita ke
diskotik ada teman baru disana, okeh ! di dalam diskotik rezqy mengenalkan aku
denagn teman – teman nya.. mereka saling tukar barang aku disini hanya menemani
tak banyak bicara duduk manis disamping rezqy. Hemmm .. sudah hampir pagi aku
sampai rumah mandi lalu istirahat belum sempat aku kabari peter bahkan ibu.
2 hari menjelang acara perlombaan usai, rezqy datang ke
rumah ku, memberikan 1 bal kecil berisikan ganja . dan besok aku pulang ke
bali, maaf aku tidak bisa melihat mu.. tidak apa – apa aku sangat
berterimakasih, kamu telah menyambung hidup ku, sudah seperti tuhan han sajah
kamu hahaha...
Waktu yang di tunggu – tunggu akhir nya datang juga, detik
berganti detik menit berganti menit jam pun ikut berganti, acara di mulai pukul
20.00 sudah siapsemua, aku rias tubuh ku memakai make up ku kenakan dres hutam
kelihatan anggun malam ini, aku di jemput peter aku berangkat pukul 18.30
lumayam agak jauh kediaman ku dengan kampus, di pertengahan jalan aku mendapat
sms dari rezqy, kata nya begini “moscha... maafkan aku, jika aku merusak hari
indah mu kali ini sekarang aku terjebak operasi polisi mos di bandara, aku
tertngkap basah membawa barang ini mos.. dan kamu agak nya akan segera menyusul
setelah aku di proses...” sungguh kado terindah tuhan harus bertobat kah aku
sekarang tuhan ! aku diam duduk di baris kedua bersama para finalis lainya..
jantung berdegup kencang bukan gemetar akan menndengar siapa yang akan menang
dalam perlombaan ini namun aku gemetar menunggu polisi menjemput ku. Apa ini
hanya kebetulan tuhan, apa kau dengar aku ? melihat tulisan ku ? tega sekali
kau tuhan memberi aku di posisi yang sekarang , kenapa semua menjadi nyata
tuhan..
Beberapa menit lagi acara di mulai setelah band – band
kampus usai, aku resah! Tengok kanan tengaok kiri hanya aku yang tidak
menikmati malam ini, tuhan aku mohom tolong aku tuhan..... kini saat nya tiba,
akan segera di umum kan dari juara harapan hingga juara pertama, semua juara
sudah di sebutkan tak ada nama ku bahkan nama buku pun tidak ada dalam daftar
juara – juara itu. Semua orang yang hadir di dalam gedung ini hanyut dalam
suasana terdiam dan harap – harap cemas, menanti siapakah yang akan menjadi
juara pertama tiba- tiba semua bertepuk tangan dan aku sendiri tidak sadar
bahkan aku pun tidak tahu siapa yang menjadi juara pertama dalam lomba ini, semua
orang melihat ke arah ku.. moscha.... ayo naik ke atas panggung moscha....
hallo moscha... aku ternganga tak sadar melonglong kosong
tuhaaaaaaaaaaaann...... ternyata aku pemenang dalam ajang ini, aku juara
pertama tuhan... terimakasih kau sudah mendengarkan doa ku tuhan. Lalu aku
bangkit dari tempat duduk kemudian berjalan menuju panggung, dengan gemetar
semua orang melihat ke arah ku, ku helakan nafas, heuuuuuuuuuuuuuuuuh... agar
tidak tegang mereka menyoraki ku, berteriak, ucapan selamat sungguh ini nyata !
nyata tuhan terimakasih, akupun di persilahkan untuk menyampaikam sepatah kata
saja, saat aku menuju ke mimbar, aku melihat segerombolan polisi aku tak bisa
mengelak aku pasra melihat mereka.
“hay... aku bahagia hari ini, semua begitu kebetulan sungguh
jika kalian membaca cerpen ku, tempo hari di bagian terahir tertulis aku
pemenang nya dan malam ini, aku pulang membawa piala kemenangan, dan piala ini
aku persembahkan untuk mantan kekasih ku.. dia orang yang menginginkan aku
menjadi orang yang terkenal, dia yang mendaftarkan aku, dia yang memberi
semangat untuk ku, mahesa terimakasih.. aku ingin meminta maaf untuk semua
orang yang berada disini malam ini, sekian terimakasih !
Semua audion bertepuk tangan menyambut ku hangat sekali
ketika aku turun dari panggung polisi langsung menghampiri ku, semua orang
kaget dengan kehadiran polisi di acara ini.. polisi sudah bicara kepada pihak
kampus dan aku sudah siap ! mereka yang semula duduk semua menjadi berdiri,
sebelum dibawa ke polisi akumenghampiri mahesa, ku ucapkan kata terimakasih dan
maaf tatapan nya bagai orang yang tak percaya jika aku akan pergi bersama
polisi, haru yang kurasa disini semua meneriakan nama ku, aku titipkan piala ku
pada mahesa, dan peter dia diam kesal menatap ku. Tuhan terimakasih banyak kau
melihat tulisan ku, bahkan kau sudah mengabulkan nyasenyata imajiku tuhan.
Mobil polisi membawa aku pergidari keramaian malam ini.. di jalan aku meminta
ijin kepada bapak polisi untuk mengabari ibu..
“Hallo ibu.. iah sayang , gimana kamu menang nak ?
juara berapa? Aku juara pertama bu,
sekarang ibu bersama tante dan om mu nak akan pulang ke bandung.. tante mu
tidak sabar ingin melihat piala mu nak, ibu maaf... loh ! kenapa minta maaf
nak, ada apa ? bu.. aku tertangkap polisi dan sekarang aku sedang di bawa oleh
mereka ke kantor polisi bu...
Tut...tut..tut.... terputus !ibu ku shock berat menerima
kabar seperti ini dan tidak sengaja, kejadian malam itu saat moscha di seret
oleh oihak polisi di liput dalam berita malam ini, ibu melihat sendiri semua
orang yang berada dalam mobil ini shock !di KM 97 tiba – tiba mobil yang di
tunggangi keluarga ku itu mengalami musibah, ban mobil tiba –tiba pecah, sopir
hilang kendali nya dia banting setir menghantam trotoar dan dari belakang di
tabrak oleh truktronton.. alhasil mobil terpelanting dan terbalik... semua
terluka yang parah ibu ku, dia terjepit pendarahan hebat, ibu ku di larikan ke
rumah sakit, ketika ibu sekarat aku tak ada di dekat nya. saat beliau
membutuhkan pasokan darah aku pun tidak bisa membantu nya.. kini aku sudah di
masukan ke sel, masih di asingkan aku sendiri tanpa teman. Hanya bisa menangis
danmenyesali semua perbuatan ku, aku belum tahu jika ibu ku dan keluarga yang
lain nya dalam keadaan sangat kritis, tatapan ku kosong daim diam aku melamun,
walau air mata masih saja menetes.
Tepat jam 12 aku di panggil keluar sel, ada sanaksaudara
yang menjenguk ku, aku pikir itu ibu..pasti ibu akan marah kemudian menampar
muka ku, dan ternyata itu tante... aku heran kenapa tante menangis terseduh
seperti itu..tante menjenguk ku dengan keadaan menangis kaku ! beliau langsung
memeluk kueraaaat sekali.. aku bingung apa yang terjadi sebenar nya.. tatapan
ku hanya melonglong menatap wajah tante yang kelihatan sedih sekali.. tante
mengajak ku keluar aku pun di kawal oleh dua polisi, tante masih belum menjawab
pertanyaan ku, tante sebenarnya ada apa ini ? kita mua kemana tante ? kenapa
tante terus menangis ... tante tolong jawab pertanyaan ku tante ? aku diam !
melirik tante yang masih saja menangis, cobaan apa lagi tuhan yang kau berikan
kepada keluarga ku ! sudah cukup lama aku berada di mobil tiba –tiba sopir
tante ku membelokan mobil nya menuju rumah sakit .
Ibu ! tante .. tolong bicara pada ku apa yang terjadi pada
ibu tante !jangan menangis terus tante ?
Aku turun mengikuti tante ku berjalan menuju ruang UGD
Tuhaaaaaaaaaaaaaaannn !durhakanya diri ku, ibu ku terbaring
lemas dengan alat medis dimana mana jika ia sadar kakinya akan di amputasi ..
ibu ku sekaran koma, ketika aku sentuh rambut nya, matanya tangan nya, pipi
nya, ibu sama sekali tidak merespon. Aku mencoba berkomunikasih dengan nya “ibu
moscha minta maaf... atas semua perbuatan moscha bu, sungguh bu moscha minta
maaf.. ibu cepet sadar yah, ibu harus kuat aku mencium kening ibu, lalu
berjalan keluar menuju kantor polisi lagi. Rasa nya bagai tercambuk besi panas
! kenyataan yang pahit tuhan tante ku rutin mengunjungi ku,dia bicara pada ku,
kata nya aku sedang di proses pemindahan di tempat rehabilitasi, supaya cepat
pulih mungkin bulan depan, setelah sidang pertama ku di gelar, keadaan ibu
belum membaik kemarin ibu baru di operasi dan aku tak bisa mendampingi ibu,
hanya keluarga besar ibu yang menjaga ibu disana.. sedangkan aku disini sedang
bergulat dengan rasa sakit yang mendalam. Akhir nya hari yang ku tunggu
terlalui juga, ini sidang pertama ku, di dampingi pengacara keluarga , dan
peter bahkan mahesa juga ada disini, semua ku pasrah kan pada tuhan apapun
keputusan nya akakn aku terima.. sebelum persidangan di mulai aku sempat
menjenguk ibu, ibu yang masih berbaring tak sadar di ruang UGD, aku gemetar
saat melihat kaki ibu yang sudah di amputasi... tak tahan kau menangis rasanya
hancur sekali, walau dia memejamkan mata namun hati nya bisa berinteraksi
dengan ku aku yakin itu. Semua sudah siap, aku dan rezqy di pertemukan di ruang
sidang, dengan barang – barang haram kami yang kini menjadi bukti, dia
menggenggam erat tangan ku, peter melihat nya dia sangat membenci melihat rezqy
fikir nya karena dia hidup ku jadi berantakan..satu jam sudah berlalu ini
giliran aku, ketika hakim membacakan perkaranya aku hanya diam dan diotak ku
yang ku pikirkan hanya ibu ! perlahan semua sidang ini kelihatan akan selesai,
rezqy dia di beri hukuman selam 10 tahun kurungan penjara dan aku karena disini
sifat ku sebagai korban hanya di beri waktu 6 tahun dan di tematkan di tempat rehabilitasi
jauh dari para napi –napi lain nya..terimakasih tuhan untuk keputusan yang adil
ini, tak sempat aku bicara dengan mereka, tangan ku sudah di tuntun menuju sel
kembali rasanya.... inngin sekali berbagi cerita bahkan pelukan kepada mereka..
janagn menitihkan air mata moscha kamu perempuan yang kuat yang tegar ! jangan
buat khawatir orang – orang disekeliling mu..
kini aku sudah berada dalam sel, lembab nya udara membuat ku kesusahan
bernapas, aku satu sel dengan tersangka pembunuhan kadang melihat muka nya saja
aku tak berani, sesungguh nya dia adalah orang yang mat baik.. bahkan ke ibuan,
besok sudah saat nya aku di pindahkan dan aku belum tahu bagaimana pasti nya
kondisi ibu untuk saat ini. ku naiki
mobil pengntar ku, dengan beberapa perempuan lainya yang ingin di pindahkan ke
tempat rehabilitasi..beberapa jam dalam perjalanan akhirnya sampai juga.. kami
di sambut hangat oleh petugas disini bahkan teman – teman yang sama kondisinya
dengan ku, ketika kimi di antar masuk untuk melihat kamar dari samping kanan
aku melihat perempuan yang sedang sakau ! dia teriak histeris , dia di seret
dan di guyur air oleh petuga, kami sebenar nya masih di beri obat itu namun
dengan dosis sangat rendah hanya untuk menenangkan namun bagi ku itu tak ada
rasa apapun.. karena terbiasa menggunakan dosis luar biasa tinggi, aku
memikirkan diri sendiri ketika melihat perempuan itu, jika aku sakau nanti apa
aku akan mendapat perilaku yang sama seperti dia.. 6 hari saja aku tidak
mengkonsumsi brang itu aku bisa sakau gila ! heummm... ibu... ingin asa memeluk
erat tubuh mu lalu bercerita tentang semua yang ku jalani, kemudian aku
tertider dalam pangkuan mu ibu.. hati ku lelah batin ku tergores luka ! maaf
ibu aku tak ada guna menjadi anak semata wayang mu yang kini terimpit dalam
kenastapaan, kamar kecil dengan kamar mandi yang seadanya.. aku diam menatap
langit –langit dan hanya memikirkan ibu yang masih koma.
Kini tante ku datang menjenguk ku, dia membawa ku bertemu
ibu, rasa hati seperti ingin bertemu sang kekasih kenapa jantung ku berdegup
kencang... saat aku masuki ruangan ibu, kondisinya tetap sama belum ada
perubahan aku mulai duduk di samping nya, membelai rambut nya, mencium pipi
nya, mencium kening nya bahkan aku memeluk tubuh nya..dengan ucapa tersenggal
aku terus meminta maaf kepadanya, aku menangis menatap wajah ibuyan kini begitu
lemah dengan bantuan alat – alat medis ! ku rindukan senyuman ibu, kurindukan
belaian ibu, ku rindukan semua ocehan ibu ku ! sayang ku di beri waktu tak
cukup lama untuk menjenguk ibu, kini aku berpisah kembali dengan ibu, satu
persatu langkah ku menjauh dari ibu, tante menatap ku ibah ! cukup terobati
hasrat memeluk ibu karena ada tante ku yang menggantikanya walau tetap saja
rasa nya berbeda.. kini sudah hampir satu minggu aku berada dalam rumah
rehabilitasi, melakukan aktifitas pengobatan, pengembangan bakat, aku tak lagi
merasakan kesepian sungguh begitu nyaman disini namun tak bisa ku pungkiri hati
ini masih saja belum menerima semua yang terjadi pada diri ku. Aku sangat
merindukan peter, sampai sekarang dia belum menjenguk ku pertemuan terahir
dengan nya ketika persidangan, kata nya dia sedang sibuk dengan pekerjaan nya
yang berantakan gara – gara aku seperti ini, heeeeeummmm.... lagi – lagi ku
menghela nafas dan ku sebut nama mu ibu di dalam hati ku ini.. serasa anak
panti asuhan yang tak punya orang tua !
Malam minggu tiba, semua penghuni tempat ini di beri
hiburan, kita kedatangan artis lokal, sedikit membuat kita tersenyum senang..
kala itu peter mendatangi ku, hati terasa senang campur aduk, dia menatap ku
dengan tatapan yang tak biasa sangat membuat ku tak kuasa menahan air mata apa
aku masih pantas berada dalam pelukan mu peter ? setelah kau tahu semua
keburukan ku.. mos, aku akan selalu ada di samping mu, tak peduli apa kamu
sekarang ! cepat sembuh lepaskan semua dari tubuh mu.. percayakan dirimu jika
kamu akam kembali seperti sedia kala moscha... begitu hangat ucapan nya
terimakasih tuhan kau beri aku pendamping yang sangat sangat berhati mulia,
sayang waktu besuk sudah habis.. sebelum pergi peter menyematkan cincin
berlingkaran hitam dan abu – abu, dia bilang lihat cincin ini bulat tak
berujung, itulah cinta ku pada mu.. dia mencium kening ku kemudian pamit untuk
pulang.
Jam menunjukan pukul 12.30.. susah sekali untuk tertidur sku
ingin menulis.. namun tak ada alat tulis yang bisa aku gunakan, aku merasa
malam ini dingin sekali sungguh, aku merasakan ngilu pada tulang – tulang sendi
ku.. gatal seluruh badan ini.. hidung ku mulai mengeluarkan lendir, mata ku
tiba –tiba terus berair.. mulai kurasakan sakiiiiiiiiiitttt.......! luar
biasa.. badan ku gemetar hingga mengejang diiingiiin ..... diiingiiiiiin.....!!
tak henti hidung ku mengeluarkan lendir, ku tahan semua rasa sakit ini , aku
tahu aku kumat aku sakau ! semua memuncak ketika aku menggigit pergelangan
tangan ku.. hingga berdarah ! tak kuat aku ingin memakai ! terus ku gigit
tangan ini tanpa rasa sakit, sungguh aku tak bisa , merasakan sakit itu mati
rasa semuanya.. diiiingiiin sekali semua berubah seperti akan ada ajal yang
menjemput ku.. hingga aku teriak histeris karena sudah tidak bisa ku tahan lagi
aku terus memberontak tubuh ku yang kini sedang di kendalikan oleh rasa sakit,
darah ku menetes dimana – mana aku terkapar lemas tergeletak denag pergelangan
tangan berlumuran darah... tak lama kemudian petugas datang mereka panik
melihat kondisi ku..semua penghuni di ributkan dengan ulah ku, aku di larikan
ke rumah sakit karena sudah banyak mengeluarkan darah, dalam perjalanan aku tak
sadarkan diri.. saat bersaman juga ketika aku dalam keadaan sakau, ternyat ibu
sempat tersadar dari koma nya tante merekam semua aktifitas ibu dalam ponsel
nya, ibu ku tersenyum... namun tuhan berkehendak lain, senyuman itu adalah
senyuman terahir ibu yang beliau tunjukan.. nafas ibu mulai terhengal,detak
jantung nya tak menentu.. hingga semua panik melihat kondisi ibu mengejang!
Merasakan in anak nya yang sedang sekarat menahan sakit. Tepat jam 3 ketika aku
di bawa ke rumah sakit, ibu sudah menghembuskan nafas terahir, karena
penyempitan pembulu darah.. dan pernafasan yang tidak stabil.. saat aku tersadar lalu melihat sekelilingku seperti
nya mereka sedang tersadar lalu melihat sekelilingku seperti nya mereka sedang
berduka.. pikir ku mereka berduka karena
kondisi ku.. om dan tante berdiri disamping kanan sedangkan peter dan mahesa
berdiri disamping kiri ku, mereka mengenakan pakaian hitam – hitam dan terus
menangis.. tante menyodorkan ponsel nya lalu menunjukan nya pada ku video
rekaman ibu.. aku tersenyum bahagia karena mendapati ibu sudah sadar dan sudah
bisa tersenyum kembali seperti sediakala, namun ada ke ganjalan di hati ku,
kenapa mereka seperti ibah sekali memandang ku... bahkan tak ada ucapan selamat
karena ibu sudah sadar.. aku pun bertanya pada mereka, “ tante... iah sayang ?
ibu baik – baik saja kan sekarang, tante sudah mengobrol yah sama tante, tante
aku ingin memeluk ibu, melihat senyum ibu yang sesungguh nya.. kondisi ibu
sekarang bagaimana ibu.. aku ingin melihat ibu tante tolong bilang ke dokter
sekarang yah ayo tante....” tante dan om ku saling pandang mereka tak menjawab
pertanyaan ku, ada yanng aneh tante jawab ! dengan nada sedikitmembentak aku
tegaskan lagi pada nya. okeh tante akan bilang yang sejujur nya padamu... mos..
tante minta maaf, kamu harus benar – benar kuat menerima cobaan ini mos.. tuhan
sudah merencanakan semua ini.. ibu mu... tadi pagi kira –kira jam 3 sudah tidak
bisa di selamatkan lagi mos... ibusudah tidak ada, beliau sudah di panggil oleh
yang kuasa... dengan tangis nya tante ku menjelaskan semua kepada ku... tuhan tidak
adil tante tuhan tidak adil ! moscha jangan salah kan tuhan, tuhan itu penguasa
segalanya mos... iah om tapi kenapa , moscha belum sempat melihat senyum ibu,
moscha belum sempat memeluk ibu ketika beliau sadar... aku terpukul sesal
mendengar itu, ibu kau biarkan aku hidup sendiri tanpa tuntunan dari mu.. belum
sempat aku melihat senyum mu, belum sempat aku mengucap kata maaf atas semua
yang ku perbuat bu.. hanya sesal yang ada dalam benak ku saat ini tuhan... !
Ku hantarkan beliau ke tempat peristirahatan terahir, ku
menunduk memeluk bingkai foto ibu.. belum sempat aku memeluk tubuh
nya..perlahan jenazah diturunkan dar peti mati itu kemudian disusul dengan
taburan bunga.. yang wangi nya sangat menyengat hidung ku.. perlahan tumpukan
tanah itu dijadi satu dan menjadi gundukan sebuah kuburan.. ibu kini nama mu
sudah terukir dalam batu nisan.. tetesan air mata ku tak akan cukup
menggambarkan kepedihan hati ku yang kini benar benar lara! Aku tulus berucap
terimakasih segala pengorbanan mu.. untuk ku, ibu aku kini menangis kau telah
pergi memberi beribu duka... selamat jalan ibu, aku akan sangat merindukan mu
ibu sungguh.
Drama tragis keluarga ku telah usai... dan kini ku
hidup dengan apa ada nya dalam lingkup rehabilitasi
***