Minggu, 12 Agustus 2012


katanya tangis bisa mengukur seberapa sedih nya seseorang
katanya penyesalan adalah pacuan terbesar seseorang terpuruk
katanya kata bangkit bisa membuat seseorang bangun dari keterpurukan
katanya tuhan bisa melihat, mendengar, mengiyakan semua yang di cetuskan manusia..
katanya dosa bisa di hapus oleh kata taubat..
katanya sakit hati bisa diselesaikan dengan kata maaf..
katanya penyakit bisa disembuhkan dengan obat..
kenapa harus ada rasa sakit jika ujung nya di obati
kenapa harus ada diagnosa jika ujung nya disembuhkan
kenapa ada PENYAKIT jika ujung nya akan mati !
obat itu bibit nya penyakit ! kata siapa sembuh kata siapa terbebas dari sakit nyata nya obat habis penyakit datang lagi lagi lagi..
sebelum mati ! yaaaaaaaah sebelum mati

Wanita Pencerita

suami ku terbagi...

tersandar di tembok lembab penuh lumut, aku menanti penjaga hati yang pergi ke medan perang.. hujan datang hujan.. panas datang panas.. siang berganti sare, sore berganti malam dan sebagainya. wujud mu sama sekali tak tampak, debu ini saksi bisu potret kehampaan mu tanpa ku, angin begitu kencang menerpa jendela tua yang usang, aku tetap berdiri di samping pintu jati ini, kabar mu di telan abad sudah terlalu lama aku menanti mu.. terlalu lama kau pergi hingga diriku tak secantik dulu.. kusam, keriput, beruban, dan lemah..kata orang kau sudah gugur di tengah - tengah peperangan. namun aku tak percaya itu, pasti aku yakin, yak yakin kau akan kembali dengan senyum kemenangan. namun harus berapa tahun lagi aku menunggu apa masih sanggup umur ku menunggu kedatangan mu..

hari ini rasanya aku ingin sekali berdandan secantik seperti kemarin, ku bergegas mandi dan memakai pakain yang kau belikan dulu kala di kala kita baru berumah tangga, sedikit polesan makeup di wajah ku hati ini semakin berdebar, entah akan ada apa yang terjadi, ku bercermin menatap wajah dan pakaian ku yang menurutku istimewa namun sayang ke anggunan ku tak kau nikmati. hanya mata ku yang memandang dalam cermin aneh ! hati ini semakin tak menentu apa ? kau akan pulang perasaan ku berkata demikian, ku percepat langkah kaki ku menuju teras depan rumah dan duduk menanti lagi.

ku pejamkan mata merasakan debusan angin seketika ada yang memanggil nama ku, perlahan aku buka mata ini dari pejam nya aku tak bisa menggambarkan semua yang ku rasakan sekarang, berdebar kencang jantung ku,  memapah langkah nya ini nyata tak sedikitpun mata ku berkedip, menatap wajah suamiku,dia pulang dengan senyum bahagia nya.. aku berlari menuju dia dan dia membalas dengan sebuah pelukan hangat seorang yangslama ini aku tunggu kehadiranya. namun pelukan itu perlahan melemah dia melepaskannya lirih terdengar suara wanita memanggil sapaan sayang berjalan menuju ku, seketika suamiku berdiri terpinggir dari hadapan ku, siapa dia ? hati ku mulai gunda.. wanita sebaya dengan ku dengan dandanan modern, gaun modis dan dia sepertinya sedang mengandung paras nya cantik sekali.. pandangan kku teralih ke wanita itu, suami ku memapah mestra wanita itu aku pun bertanya kedua kali nya siapa dia ? aku terdiam melihat sikap suami ku perhatian suamiku yang buat ku tertegun !
aku bersama mereka bersantai duduk di teras rumah ini cuaca sore ini menambah keheningan sajah dingin menyelimutu sore ini aku beranjak masuk untuk membuatkan teh hangat untuk mereka .. permisi aku ke dalam sebentar.. ku nyalakan kompor dalam dapur termenung sejenak masih mengingat siapa sebenar nya wanita cantik itu yang sedang mengandung.. perlahan ku dengar langkah kaki mendekat sentuhan halus meraba belakang tubuh ku dia ternyata suami ku memeluk ku dari belakang sayang.... aku rindu... mas.. aku ingin bertanya pada mu, siapa wanita itu ?
emmm.... dia ? jawab saja jangan membuat ku penasaran seperti ini mas.. dia itu... tapi kamu janji tidak akan mengusir dia dari sini ? loh kenapa . kenapa kamu berbicara seperti itu, kenapa aku harus mengusirnya lebih baik kau katakan yang sebenarnya sekarang saja.
dia itu istriku, melani .. maaf aku tak setia kamu disini, aku menikahinya karena hutang budi mel, dia banyak membantu ku hingga aku bisa kembali ke sini lagi, iah ! tapi kamu melukai hati ku.. tatap mata ku sekarang.. sekian tahun aku menunggu kedatangan mu berharap kau masih seperti yang aku kenal dulu namun apa..

tatap mata ku sekarang, sekian tahun aku menunggu ke datangan mu di rumha ini tanpa pernah lelah berharap kau datang kembali memeluk ku seperti awal kita bertemu, kau tak pernah memikirkan betapa rindunya aku.. betapa ingin nya aku selalu bersanding dengan mu.. kamu tahu bagaimanagelas pecah...! lihat lihaaaaaaaat......! seperti ini... melani aku minta maaf, aku masih sangat mencintai mu namun perlakuan mu terhadapku tak semanis ucapan mu !

sore berubah menjadi malam...
malam ini begitu sunya di tambah hujan yang begitu deras.. aku merunduk di atas ranjang yang sedari sore ku persiapkan untuk aku dan suami ku, gaun malam sudah ku kenakan, namun suami ku tak ada disisiku.. perlahan ku merebahkan tubuh ku dan memejamkan mata ini.. gunda nya malam ini bersama iringan gemuru hujan yang begitu deras. dalam pejam ku mengisak isak tangis ku tak akan memuaskan hasrat sakit hati ku, rono bahagia tadi pagi hilang seiring petir menyambar malam ini, kau ketuk pintu kamar.
kau masuk dengan senyum khas mu.. berjalan menuju ku berucap selamat malam dan kau kecup kening dan bibir ku.. dalam pejam aku hanya merasa rinduku tak terbalas indah, enggan rasanya membuka mata biar kau berlalu dalam malam yang dingin ini fikir ku kau akan tidur disamping ku nyatanya saat ku buka mata ini kau sudah tak ada di sisi kuh, hanya sebuah guling yang menemaniku aku beranjak bangun dari ranjang berjalan keluar menengoknya.. di dalam kamar uang terpisah aku lihat dari cela pintu yang terbuka kau sedang asik memelukinya.. menciumminya dengan mestra bagaiman air mataku tak jatuh dari kelopak nya.. bagaimana batin ku tak sesak melihat suaim ku tercinta lebih mengutamakan istri kedua yang setiap hari bersama nya. dan mengabaikan aku yang sama sekali tak pernah bertemu dengan nya tak adakah rasa rindu.. sekitpun di hati mu tak adakah...!
sedikit sajah jika memang terlalu banyak itu berat.. aku kembali menuju kamar duduk disamping jendela menatap bingkai foto saat pertama kita menikah dalam lamun... tak tersadar perlahan pintu terbuka ternyata dia menghampiriku aku diam tak menyapa perlahan kau usap air mata yang mengalir di pipiku.. dia memandangiku, aku tak membalas pandangan nya aku bangun dari duduk ku dan beranjak pergi meninggalkan nya dia masih saja mengikuti ku, aku masuk ke dalam kamar mandi.. dia mengetuk pintu kamr mandi aku diam tak meresponya... fikirku dia sudah keluar kamar ku aku pun keluar dari kamar mandi ternyata dia masih ada disini berbaring di atas ranjang.. menatapku manja aku tetap diam menuju ranjang , sayang... aku rindu dengan mu aku masih diam kaku menghadapi suamiku, mungkinsudah terlalu lama aku ditinggal pergi olehnya dia mulai mendekap tubuh ku membelai rambut ku.. menciumi ku.. aku di cumbu mestra malam ini, kamipun tertidur hingga terlelap. matahari pagi menggoda ku untuk terbangun dari tidur ku yang indah ini..membuka mata namun suami ku sudah tidak ada disamping ku.. kembali menghela nafas ku bereskan pakaian pakaian ku yang berserakan di kamar bekas tadi malam, bergegas mandi dan berdandan.. ketika aku berjalan menuju dapur ku lihat suami ku dan wanita itu sedang.... sedang mengobrol dengan calon anak mereka bagaiman suami ku tidak lebih memilih nya dia lebih sempurna di banding ku, itu buah cinta mereka itu yang akan mrekatkan hubungan mereka kelak..
 sepekan sudah ku bersanding dengan kemestraan - kemestraan mereka, batin terhimpit sakit seperti tersayat belati tajam rumah tua ku jadi saksi bisu, rumah tua ku menjelma menjadi neraka bagi ku. lembab terasa suasana kamar ku hening merangkul duka, suami ku dapatkah kau melihat akupun ingin seperti itu dimanja di perhatikan selayak nya wanita itu. dapatkah kau mersa aku ini iri melihat nya, malam ini suami ku memnggil ku katanya ada yang akan di bicarakan sesuatu....

aku melangkahkan kaki ke ruang keluarga disana sudah ada suami dan wanita itu duduk bersandar mestra di bahu suami ku, wanita mana yang tahan yang tak cemburu.. yang tak terluka melihat orang yang paling di cintainya bersikap seperti ini..
"ada apa ! duduk melani.. wanita itu mempersilahkan aku untuk duduk..
ada hal yang ingin aku bicarakan pada mu melani.. tentang ? kita semua..
akhir bulan ini aku bersama mas edi akan kembali ke jakarta .
mendengar kata kembali hati ku semakin memburu rasanya ingin mencakar membabibuta wanita ini hingga dia tewas ! melani... kondisi aku kan sekarang sedang hamil tua kalau mas edi tidak ikut bersama aku ke jakarta aku takut terjadi hal yang tidak di inginkan melani... kamu mengijinkanya bukan ? aku mohon mel... terserah saja, kau bawa suami ku terserah kalian aku tak mau ambil pusing ! dan percuma juga kalau aku tetap menahan suami ku tercinta untuk tetap disini karena dia akan lebih memilih meninggalkan aku tanpa memikirkan perasaan ku sedikitpun sama seperti kamu sama - sama wanita namun tak peka, pembicaraan nya sudah selasai bukan aku ingin istirahat sudah malam permisi!

dengan nada ketus melani pergi meninggalkan mereka..
o, iah lupa satu lagi, slamanya pun tak jadi masalah ambil semua yang kau mau...!
bagaimana air mata ku tak tumpah ! mendapatkan kenyataan yang begitu dasyat.. lebih baiak aku mundur mulai hidup baru tampa suami ku, mungkin itu lebih baik janda pun tak jadi masalah jika keadaannya demikian.
dia pun datang menemuiku dalam kamar.. ada apa lagi belum puas kau menyakitiku, aku minta maaf mel.. maaf memang mudah untuk diucapkan namun hati ku tak begitu mudah memaafkan mu! iah aku tahu maaf.. aku tak bisa berkata apa - apa mel.. aku masih mencintaimu seperti dulu tak ada sedikitpun perubahan melani.. cukup ! simpan sajah semua ucapan busuk mu... kamu ini bodoh atau sudah lah aku lelah berdebat dengan mu seperti inikembali ke wanita itu keluaaaaarrrr .....................!!!!


pagi yang cerah, aku bergegas bangun dan berhias diri..
menyiapkan semua keperluan menuju pengadilan agama, tekat ku sudah bulat untuk bercerai dengan suami ku, aku siap menjadi janda dari pada status ku punya suami namun tak bahagia lahir batin, proses demi proses aku lewati ternyata tak semuda selebriti - selebriti yang bercerai, terlalu rumit kenapa setiap masuk ruangan selalu ada pertanyaan, ini membosankan.. pagi hingga sore akhirnya permohonan pertama selesai juga, esok aku akan kembali kemari menuntaskan permasalahan ku dan membawa semua perkara ke meja persidangan, aku pulang.. tumben sekali suami ku, menunggu di teras rumah denganwajah panik, darimana? kenapa baru pualang sekarang ? telfon ku tak kamu angkat sms pun tak dibalas! heh ! di membentak ku aku hanya diam berlalu meninggalkan dia mengkunci pintu hiraukan ketukan dan triakan nya aku mandi lalu tidur.