Minggu, 16 November 2014

Surat Untuk Kekasih Ku

Malam ini sedang ku renungkan semua, tentang kita...
Entah apa yang ku pikitkan tiba tiba air mata mengalir di sudut mata ku...
Apa mungkin aku sudah merasa bosan atau aku hanya lelaaah... Entahlah .

Ku ambil secarik kertas, lantas aku tulis gunda gulana ku saat ini.

" Tuhan... Aku hanya takut tak bisa memilikinya seutuh nya selamanya... Tuhan aku takut dokter sudah memvonis ku, waktu ku tak lama lagi, aku tau hidup dan mati seseorang bahkan jodoh pun sudah di atur oleh mu tuhan.. "

Semakin deras aku menangis semakin sesak dada ini, tulisan dikertas itu kini bercampur air mata ku yang sedari tak hentinya menetes...

Hari ini aku akan pergi cek-up ke dokter pribadi ku, kalau kangker hati yang aku idap sudah semakin rakus, sudah parah.. Itu artinya ajal ku sudah semakin dekat, dan obat yang diberikan dokter semata mata hanya meredam rasa sakit saja.. Aku pasrah padamu tuhan aku pasraah....
Tak ada satu orang pun yang tau penyakit yang aku idap ini, bahkan keluarga sekalipun, aku sengaja menyembunyikan ini semua, aku tidak mau membebani pikiran pikiran orang sekeliling ku.. Dokter selalu menanyakan dimana ibu ku dimana ayah ku dan keluarga yang lain kenapa kamu selalu sendiri.. Aku hanya jawab dengan sebuah senyuman.

Jika kelak aku meninggal, aku ingin meninggal dengan tenang, tanpa ada yang menghawitkan aku sebelumnya. Cukup aku yang merasakan semuanya cukup aku... Karker hati sudah menggrogoti tubuh ku, aku kurus sangat kurus.. Mereka selalu mengejek ku kapan kamu gemuk kapan kamu tumbuh gempal, andai mereka tau apa yang terjadi pada badan ku, mungkin mereka tak akan lagi mengrjek ku seperti itu.

Jam sudah menunjukan pukul 20:00 WIB, dia sudah datang kerumah ku mengjak ku pergi dimalam minggu tumben.. Dia mengenakan jas hitam kemeja putih, aku hanya mengenakan dress yang tak terlalu mewah.. Ayo cepat aku ingin mengajak mu ke suatu tempat papar nya...
Aku menuruti dia berjalan disamping nya tanpa bergandengan. Iah dari dulu sampe skrng setiap aku jalan bersama nya tidak pernah bergandeng tangan..
Kita mau kemana.. Sudah ikuti saja jawabnya singkat, aku tak mau banyak bicara, kamu cantik malam ini aku suka, seketika aku memandang nya menatapnya tanpa henti.. Apakah ini benar kau apa aku tak salah dengar kali ini.. Kau memujuku sungguh kau memujiku terimakasih. Jangan memandang ku seperti itu.. Maaf.. Hari yang indah tuhan terimaksih.
Ayo naik.. Ngapain kita di atas gedung begini.. Sssst dia meletakan telunjuk tangan nya di drpan bibir ku, itu tanda supaya aku takbanyak bicara.. Perlahan aku dengar suara musik sayu sayu alunan kitar akustik mengiri kita berdua.. Dari mana lampion lampion itu bermunjulan apa semua sudahdi persiapkan, sayang.. Apa aku sudah seromantis yang kamu ingin kan..maaf bila aku terlalu cuek maaf jika sifat ku membuat mu harus mengeluarkan air mata, asal kamu tau aku sangat mencintai mu hari ini malam ini lalu dia mengambil sesuati di balik jasnya kotak kecil berwarna hitam, perlhan di buka kotam iti di depan mata ku, mau kah kamu mendampingi ku selamanya mau kah kamu menjadi istriku aku tersimpuh malu.. Tak bisa mengatakan apa apa hanya tersenyum dan tersenyum tetes tetes kecil rupanya tak bisaku bendung aku menangis bingung aku menangis hari atau sedih.. Akhirnya penantian ku akhirnya impian ku.. Akhirnyaa semua yg aku doa kan pada tuhan malam ini terijabah, tapi umur ku apa sanggup sampai pernikahan nanti sayaang maaf aku masih merahasiakan ini semua.

Saat itu seminggu menjelang hari jadi kita, rencananya dia akan membawa keluarga nya untuk melamarku secara resmi.

Badan ku terasa tidak enak sekali, mual pusing dan selalu berkeringat, kata dokter ini efek dari kemoterapi, aku udah menjalankan kemoterapi yah kira kira 3kali di bulan ini, sebagian rambut ku sudah rontok perlahan, keluarga ku sudah menaruh curiga katanya fisik ku kini sudah lemah sekali.
Sudah semakin dekat saja tanggal 15 itu, malam semakin larut jam terus saja berputar tanpa jeda... Aku belum bisa tertidur malam ini, entah apa yang aku rasakan rasanya sungguh tidak enak sekali,,, ku ambil selembar kertas dan ku tuliskan lagi gunda gulana ku malam ini.

"Surat untuk kekasih ku"
Dear..  Cuby...
Sayang ini tahun k 7 kita bersama rasanya tidak menyangka bisa sejauh ini dengan mu, kamu orang yang begitu baik, kamu orang yang luar biasa sabar dan selalu memberi ku kasih sayang penuh dengan caramu yang menurutku tak seperti orang lainya, happy anniversary sayang..maaf aku blm bisa jd yg terbaik untuk mu.maaf aku masih blm bisa menahan ego ke kanak kanakan ku, jangan terlalu cuek yah sayang.. Aku takut sendiri aku takut kamu tak ada lagi untuk ku, aku takut kamu pergi, aku takut kamu tak memandang ku lagi aku berharap pada tuhan yang maha baik, kita masih di beri umur untuk selalu bersama sayang, yank jika nanti kamu baca surat ini yg kamu terima dari orang lain, jangan panik yah... Jangan marah, aku hanya tetidur untuk sementara, kalau nanti kamu liat aku berbaring tak berdaya di ranjang rumah sakit, jangan tangisi aku.. Aku hanya butuh kamu datang dan peluk lah aku sebentar temani aku sejenak dalam pejam ku aku masih bisa merasakan kamu ada sayang, dan jika kelak kita tidak sempat dipersatuhkan oleh tuhan, jangan marah pada tuhan, jangan marah pada keadaan karena mereka sama sekali tak salah, kamu mau berjanji kamu selalu temui aku di tempat peristirahatan yang terahir ku sayang... Aku akan menunggu mu sampai kamu datang, cinta ini akan selalu abadi walau aku tak tampak disamping mu karena aku hidup dihatimu sampai nanti selamanya i love you ".