Angin malam menusuk hati dingin tersayat rindu tak kunjung bertemu..
Malam memjadi saksi betapa aku ingin sekali di peluk hingga tertidur di pangguan mu..
Nafas terhengal tak ada tanda tanda kau menghubungi ku, kita berada di dunia sosmed yang sama tegur sapa pun enggan kenapa kau tak pernah mendahului aku menunggu..
Kodrat ku sebagai perempuan adalah menunggu...
Tidak kah kau rindu akan ku..
Aku sudah ganti setatus aku pun sudah ganti poto profil namun tetap saja kau enggan mengeping ku apa lagi mengucapkan selamat malam atau selamat tidur sayang...
Rasa nya aku ingin kembali dimana kita tak sama sama menjadi manusia modern beserta isi sosmed sosmed yang beraneka ragam ini.. Apalah arti aplikasi banyak dalam hp sayang.. Kalau untuk menyapa saja enggan, apalah artinya kita menyimpan nomer telpon jika kita tak saling berkomunikasi selayaknya orang lain yang selalu kau sapa yang tanpa jedah yang tanpa batasan...
Rindukah kau dengan ku.. Yang selalu memandang potret mu hingga meneteskan sedikit air mata yang terharu mendengarkan lagu lagu sendu tentang cinta.. Tentang rindu.. Tentang perasaan ku saat ini sendu sedih rindu.. Enggan menyapa takut kau hiraukan selamat malam pujaan hati yang selalu aku rindukan.
kita menginjak bumi untuk apa?kita singgah dan tinggal di bumi untuk apa? perbanyak dosakah? pahala?ibadah?cacian?pujian?atau malah menjerumuskan kelubang api neraka.. ini hanya sebuah pilihan
Sabtu, 09 Mei 2015
Jumat, 08 Mei 2015
Buta ku karena cinta part 2
"Dear klarisa kekasih ku..."
Sayang.. Jika esok kau baca surat ini jangan menangis, aku ingin kamu tetap tersenyum, sudah cukup banyak tangis yang kau keluarkan klarisa.. Aku tak mau menambah kesedihan yang kau rasa lagi setelah semua kau ketahui tentang aku.
Sayang... Maaf bukan aku tak bertanggung jawab atas semuanya, tapi kau akan tau alasan aku menghilang dari hidup mu, jika nanti semua berubah tak lagi sama.. Kau tak lagi
dengan ku.. Jangan tangisi aku lagi sayang, sampai kapanpum cinta dan sayang ku itu, hanya untuk mu sampai aku pergi setelah melewati perjuangan ini... Klarisa tumbuhlah menjadi wanita yang kuat untuk ku, aku tak menginginkan kamu menangisi kepergian ku nanti, love you sayang aku mencintai mu selalu....
Setelah menulis surat untuk klarisa, darah bercucuran keluar dari hidung ariyo, lagi lagi kondisi ariyo melemah.. Dia tampak pucat, ketika bangun dan akan berjalan menutup pintu kamar pandangan semua samar. Dia sempoyongan dan tiba tiba gubraaaak dia tak sadarkan diri..
Saat ibunya akan memanggil dia untuk meminum obat, ibu histeris meneriaki anaknya, yang pingsan dan bercucuran darah, ariyooooooooo..... Yooooo.... Banguuuun nak... Banguuuun tolooooooong...
Tak beberapa lama, ariyo dibawa ke rumah sakit, dia langsung di masukan ke icu, harapan tipis kata dokter dia lagi lagi tak sadarkan diri atau koma.. Ibu membaca surat yang sedari tadi di genggam ariyo, ternyata ini surat untuk klarisa.. Ariyo sudah mendiskusikan soal pendonoran kornea matanya untuk klarisa saat dirinya meninggal nanti, pihak keluarga menyetujui nya, karena klarisa seperti ini semata mata salah anaknya.
Ibu..... Iah, klarisa
Kok rian, ga pernah datang lagi yah bu sekarang... Kenapa klarisa merindukan dia yah bu sekarang...
Ibu nya hanya diam memandang klarisa..
Ibu... Kok diem, emmm.. Mungkin rian, sedang ada urusan makanya dia tidak kesini.
Malam harinya..
Tok..tok..tokk..
Iah sebentar, ibu berlari membuka pintu, wanita paruh baya itu adalah ibu ariyo, boleh saya masuk, oh iah silahkan, ada perlu apa yah ibu...
Saya ibu dari ariyo, klarisa ada ?
Aku ingin bertemu dengan dia.. Aku ingin sekali memeluk anak itu.. Klarisa sedang tidak ada bu, dia sedang kontrol ke rumah sakit, ibu.. Maaf aku boleh tau dimana lagi keberadaan ariyo sekarang, ariyo... Sekarang sedang berada di Rs. Bu, kenapa dia?
Sebenarnya ariyo sedang berjuang mempertahankan hidupnya... Maksud ibu? Maaf sebelumnya, saya baru kesini, saya tau cerita klarisa seperti apa.. Ariyo pergi meninggalkan klarisa bukan karna dia marah, atau ingin meninggalkan klarisa dalam situasi ini, anak saya sedang menjalani pengobatan kangker otak yg di deritanya semenjak 2tahun ini, dan dokter sudah memfonis kl kangkernya itu sudah stadium akhir.. Ariyo koma berbulan bulan di rmh sakit, setelah dia melewati kemoterapi yang terahir.. Namun tuhan masih memberikan kesempatan hidup untuk ariyo.. Maaf ibu, jika kami baru sekarang menjelaskan dan mberitahu alasan ariyo menghilang, ini semua ariyo yang minta, dia tidak mau satu orang pun tau kecuali keluarganya sendiri, aku kesini ingin menjemput klarisa temani ariyo di saat komanya..
Ibu ariyo berlinangan air mata menceritakan kondisi anak nya tanpa henti, air mata itu terus menerus menetes.
Keesokan harinya, ibu ariyo menyambangi kembali kediaman klarisa, dia menjemput klarisa dan ibunya menuju rumah sakit,
Sayang... Iah bu, rian sedang sakit sekarang, kamu temui dia yah.. Beri semangat untuk rian agar dia cepat sadar..
Rian adalah nama samaran ariyo saat dia bersama klarisa.
Sesampainya di kamar ICU, klarisa di tuntun duduk disamping ariyo..
Nak.. Ini tangan ar.. Ar ? Siapa bu mksd ibu rian nak, oh.. Iah bicaralah, apapun yg mengganjal dihatimu sekarang apa yang kamu rasakan sekarang ungkapkan sayang.. Di dalam ruangan ada ibu ariyo dan ibu klarisa..
Rian.... Aku ada disini.. Disamping kamu, kamu sakit apa ? Kenapa sampe tak sadarkan diri seperti ini, klarisa kangen main sama kamu.. Klarisa mau terus ditemenin rian, rian janji kan inget ga pas pertama kali kita ketemu di taman, aku pikir kamu itu laki laki yg selama ini aku tunggu rian, maaf yah aku udah lancang peluk kamu.. Kamu ini sosok yang buat aku ga bisa lupa sama seseorang.. Seseorang yang selalu aku tunggu, seseorang yang sangat aku sayangi. Riaan.. Klarisa tak bisa membendung tangisnya dia memeluk tubuh ariyo yang berbaring tak bergerak, ariyoooo... Semua terngangah saat klarisa tiba tiba menyubut nama ariyo, aku sangaaat merindukan mu.. Sangaaaaat...
Ibu ariyo tak bisa menyembunyikan kesedihan ini mereka ikut menangis.. Ariyo akhirnya merespon dia mengeluarkan air matanya.. Namun anggota badanya sama sekali tak bergerak, hanya air matanya saja yang menetes.
Paginya..
Kondisi ariyo semakin drop, keluarga sudah di kumpulkan, harapan semakin menipis.. Hanya doa dan doa yang bisa kita lakukan dan kekuasaan yang maha kuasa, dokter sudah tidak bisa bicara apa apa. Menjelang sore.. Sekitar jam 15:00, dokter kembali berdatangan ke kamar ariyo detak jantung nya kian melemah.. Beberapa obat sudah di suntikan namun sudah tak ada reaksi... Dan akhirnya menjelang magrib nyawa ariyo sudah tidak bisa di tolong dia kini sudah di panggil oleh sang maha kuasa..
Semua histeris mendengar kabar jika ariyo telah tiada..
Nak... Iah ibu, ada apa ? Rian...
Kenapa dengan rian bu? Rian sudah di panggil sang ilahi nak.. Ibu becanda ? Hahaha masih pagi lo bu.. Nak ibu tak bercanda, tadi ibu rian telpon memberi tahu bahwa ariyo.. Apa ?! Ariyo ?? Emms maksud ibu rian nak..
" Tuhan.. Kenapa sesesak ini mendengar berita itu, ada hal yang begitu beraat aneh kenapa... Aku baru mengenalnya namun hati ini begitu dekat, siapa dia sebenarnya.. Belum sempat aku melihatnya, kamu orang yang begitu aku tunggu... Kini sudah pergi lagi."
Selang sebulan setelah kepergian ariyo, klarisa segera di operasi kornea mata, pihak kedua keluarga hadir semua cemas... Bukan cemas menunggu operasinya, mereka takut klarisa shok lagi ketika dia tau semuanya. Operasi berjalan lancar.. Tak ada hambatan apa apa, sore ini perban di mata klarisa bisa langsung di lepas.. Perlahan perban itu di lepas, semua mata tertuju kepada klarisa, silahkan buka matanya ujar dokter, perlahan klarisa membuka matanya, dia diam tak ada respon menghawatirkan semua keluarga yang ada di dalam.. Kemudian dia meneteskan air mata... Dan mulai melirik ibu, ibu.. Aku bisa melihat mu lagi, semua sudah bernafas lega akhirnya operasi itu berhasil. Aku ingin melihat makan rian bu.. Semua tertegun, sayang nanti yah kamu baru saja operasi, kl dokter sudah membolehkan kamu pulang kita ke pemakaman.
Akhirnya dokter sudah menyarankan klarisa pulang.. Ibu, dari sini kita ke pemakaman rian yah.. Ibukan udah janji sama aku, ibu hanya membalasnya dengan senyum, sesampainya di pemakaman, klarisa mencari cari nama rian namun tak ada, ibu.. Kita tidak salah tempat? Ini nama yg di batu nisan bukan rian ? Tapi..... Perlahan dia menyebut nama Ariyo. Lalu ibunya menyodorkan surat yg ariyo tulis untuk klarisa, tak beberapa lama klarisa bersimpuh sambil menangis kaku.. Kenapaaaaaaaaaaaa !!!! Kalian begitu tega! Disisa hidupnya aku tak pernah diberi tahu bahwa rian adalah ariyo kalian tegaaaa heuheuwhwu... Sambil terus menangis dia memeluk batu nisan ariyo.. Sayang.. Aku tak mampu sendiri, aku tak mampu.. Kamu begitu sempurna untuk aku lupakan, nak.. Bangun sayang hapus air mata mu, kamu harus kuat biar ariyo tenang disana, harus ikhlas yah harus. Kamu tidak boleh terpuruk untuk kedua kalinya.
Akhirnya klarisa sudah mengikhlaskan kepergian ariyo, dia kembali menjalani kehidupan normal setelah semua bisa ia lewati, dan tak pernah lupa setiap pagi dia pergi ke pemakaman untuk mengganti bunga mawar merah kesukaan rian.
"Cinta sejati akan hadir sampai mati, terasa hingga sosoknya tiada.. Egois itu, menyimpan rasa sendirian, jujurlah apapun yang terjadi pada dirikita, anggap kekasihmu seperti sahabat ceritakan semua keluh kesahmu padanya biar tak ada kata salah paham" -tamat-
Sayang.. Jika esok kau baca surat ini jangan menangis, aku ingin kamu tetap tersenyum, sudah cukup banyak tangis yang kau keluarkan klarisa.. Aku tak mau menambah kesedihan yang kau rasa lagi setelah semua kau ketahui tentang aku.
Sayang... Maaf bukan aku tak bertanggung jawab atas semuanya, tapi kau akan tau alasan aku menghilang dari hidup mu, jika nanti semua berubah tak lagi sama.. Kau tak lagi
dengan ku.. Jangan tangisi aku lagi sayang, sampai kapanpum cinta dan sayang ku itu, hanya untuk mu sampai aku pergi setelah melewati perjuangan ini... Klarisa tumbuhlah menjadi wanita yang kuat untuk ku, aku tak menginginkan kamu menangisi kepergian ku nanti, love you sayang aku mencintai mu selalu....
Setelah menulis surat untuk klarisa, darah bercucuran keluar dari hidung ariyo, lagi lagi kondisi ariyo melemah.. Dia tampak pucat, ketika bangun dan akan berjalan menutup pintu kamar pandangan semua samar. Dia sempoyongan dan tiba tiba gubraaaak dia tak sadarkan diri..
Saat ibunya akan memanggil dia untuk meminum obat, ibu histeris meneriaki anaknya, yang pingsan dan bercucuran darah, ariyooooooooo..... Yooooo.... Banguuuun nak... Banguuuun tolooooooong...
Tak beberapa lama, ariyo dibawa ke rumah sakit, dia langsung di masukan ke icu, harapan tipis kata dokter dia lagi lagi tak sadarkan diri atau koma.. Ibu membaca surat yang sedari tadi di genggam ariyo, ternyata ini surat untuk klarisa.. Ariyo sudah mendiskusikan soal pendonoran kornea matanya untuk klarisa saat dirinya meninggal nanti, pihak keluarga menyetujui nya, karena klarisa seperti ini semata mata salah anaknya.
Ibu..... Iah, klarisa
Kok rian, ga pernah datang lagi yah bu sekarang... Kenapa klarisa merindukan dia yah bu sekarang...
Ibu nya hanya diam memandang klarisa..
Ibu... Kok diem, emmm.. Mungkin rian, sedang ada urusan makanya dia tidak kesini.
Malam harinya..
Tok..tok..tokk..
Iah sebentar, ibu berlari membuka pintu, wanita paruh baya itu adalah ibu ariyo, boleh saya masuk, oh iah silahkan, ada perlu apa yah ibu...
Saya ibu dari ariyo, klarisa ada ?
Aku ingin bertemu dengan dia.. Aku ingin sekali memeluk anak itu.. Klarisa sedang tidak ada bu, dia sedang kontrol ke rumah sakit, ibu.. Maaf aku boleh tau dimana lagi keberadaan ariyo sekarang, ariyo... Sekarang sedang berada di Rs. Bu, kenapa dia?
Sebenarnya ariyo sedang berjuang mempertahankan hidupnya... Maksud ibu? Maaf sebelumnya, saya baru kesini, saya tau cerita klarisa seperti apa.. Ariyo pergi meninggalkan klarisa bukan karna dia marah, atau ingin meninggalkan klarisa dalam situasi ini, anak saya sedang menjalani pengobatan kangker otak yg di deritanya semenjak 2tahun ini, dan dokter sudah memfonis kl kangkernya itu sudah stadium akhir.. Ariyo koma berbulan bulan di rmh sakit, setelah dia melewati kemoterapi yang terahir.. Namun tuhan masih memberikan kesempatan hidup untuk ariyo.. Maaf ibu, jika kami baru sekarang menjelaskan dan mberitahu alasan ariyo menghilang, ini semua ariyo yang minta, dia tidak mau satu orang pun tau kecuali keluarganya sendiri, aku kesini ingin menjemput klarisa temani ariyo di saat komanya..
Ibu ariyo berlinangan air mata menceritakan kondisi anak nya tanpa henti, air mata itu terus menerus menetes.
Keesokan harinya, ibu ariyo menyambangi kembali kediaman klarisa, dia menjemput klarisa dan ibunya menuju rumah sakit,
Sayang... Iah bu, rian sedang sakit sekarang, kamu temui dia yah.. Beri semangat untuk rian agar dia cepat sadar..
Rian adalah nama samaran ariyo saat dia bersama klarisa.
Sesampainya di kamar ICU, klarisa di tuntun duduk disamping ariyo..
Nak.. Ini tangan ar.. Ar ? Siapa bu mksd ibu rian nak, oh.. Iah bicaralah, apapun yg mengganjal dihatimu sekarang apa yang kamu rasakan sekarang ungkapkan sayang.. Di dalam ruangan ada ibu ariyo dan ibu klarisa..
Rian.... Aku ada disini.. Disamping kamu, kamu sakit apa ? Kenapa sampe tak sadarkan diri seperti ini, klarisa kangen main sama kamu.. Klarisa mau terus ditemenin rian, rian janji kan inget ga pas pertama kali kita ketemu di taman, aku pikir kamu itu laki laki yg selama ini aku tunggu rian, maaf yah aku udah lancang peluk kamu.. Kamu ini sosok yang buat aku ga bisa lupa sama seseorang.. Seseorang yang selalu aku tunggu, seseorang yang sangat aku sayangi. Riaan.. Klarisa tak bisa membendung tangisnya dia memeluk tubuh ariyo yang berbaring tak bergerak, ariyoooo... Semua terngangah saat klarisa tiba tiba menyubut nama ariyo, aku sangaaat merindukan mu.. Sangaaaaat...
Ibu ariyo tak bisa menyembunyikan kesedihan ini mereka ikut menangis.. Ariyo akhirnya merespon dia mengeluarkan air matanya.. Namun anggota badanya sama sekali tak bergerak, hanya air matanya saja yang menetes.
Paginya..
Kondisi ariyo semakin drop, keluarga sudah di kumpulkan, harapan semakin menipis.. Hanya doa dan doa yang bisa kita lakukan dan kekuasaan yang maha kuasa, dokter sudah tidak bisa bicara apa apa. Menjelang sore.. Sekitar jam 15:00, dokter kembali berdatangan ke kamar ariyo detak jantung nya kian melemah.. Beberapa obat sudah di suntikan namun sudah tak ada reaksi... Dan akhirnya menjelang magrib nyawa ariyo sudah tidak bisa di tolong dia kini sudah di panggil oleh sang maha kuasa..
Semua histeris mendengar kabar jika ariyo telah tiada..
Nak... Iah ibu, ada apa ? Rian...
Kenapa dengan rian bu? Rian sudah di panggil sang ilahi nak.. Ibu becanda ? Hahaha masih pagi lo bu.. Nak ibu tak bercanda, tadi ibu rian telpon memberi tahu bahwa ariyo.. Apa ?! Ariyo ?? Emms maksud ibu rian nak..
" Tuhan.. Kenapa sesesak ini mendengar berita itu, ada hal yang begitu beraat aneh kenapa... Aku baru mengenalnya namun hati ini begitu dekat, siapa dia sebenarnya.. Belum sempat aku melihatnya, kamu orang yang begitu aku tunggu... Kini sudah pergi lagi."
Selang sebulan setelah kepergian ariyo, klarisa segera di operasi kornea mata, pihak kedua keluarga hadir semua cemas... Bukan cemas menunggu operasinya, mereka takut klarisa shok lagi ketika dia tau semuanya. Operasi berjalan lancar.. Tak ada hambatan apa apa, sore ini perban di mata klarisa bisa langsung di lepas.. Perlahan perban itu di lepas, semua mata tertuju kepada klarisa, silahkan buka matanya ujar dokter, perlahan klarisa membuka matanya, dia diam tak ada respon menghawatirkan semua keluarga yang ada di dalam.. Kemudian dia meneteskan air mata... Dan mulai melirik ibu, ibu.. Aku bisa melihat mu lagi, semua sudah bernafas lega akhirnya operasi itu berhasil. Aku ingin melihat makan rian bu.. Semua tertegun, sayang nanti yah kamu baru saja operasi, kl dokter sudah membolehkan kamu pulang kita ke pemakaman.
Akhirnya dokter sudah menyarankan klarisa pulang.. Ibu, dari sini kita ke pemakaman rian yah.. Ibukan udah janji sama aku, ibu hanya membalasnya dengan senyum, sesampainya di pemakaman, klarisa mencari cari nama rian namun tak ada, ibu.. Kita tidak salah tempat? Ini nama yg di batu nisan bukan rian ? Tapi..... Perlahan dia menyebut nama Ariyo. Lalu ibunya menyodorkan surat yg ariyo tulis untuk klarisa, tak beberapa lama klarisa bersimpuh sambil menangis kaku.. Kenapaaaaaaaaaaaa !!!! Kalian begitu tega! Disisa hidupnya aku tak pernah diberi tahu bahwa rian adalah ariyo kalian tegaaaa heuheuwhwu... Sambil terus menangis dia memeluk batu nisan ariyo.. Sayang.. Aku tak mampu sendiri, aku tak mampu.. Kamu begitu sempurna untuk aku lupakan, nak.. Bangun sayang hapus air mata mu, kamu harus kuat biar ariyo tenang disana, harus ikhlas yah harus. Kamu tidak boleh terpuruk untuk kedua kalinya.
Akhirnya klarisa sudah mengikhlaskan kepergian ariyo, dia kembali menjalani kehidupan normal setelah semua bisa ia lewati, dan tak pernah lupa setiap pagi dia pergi ke pemakaman untuk mengganti bunga mawar merah kesukaan rian.
"Cinta sejati akan hadir sampai mati, terasa hingga sosoknya tiada.. Egois itu, menyimpan rasa sendirian, jujurlah apapun yang terjadi pada dirikita, anggap kekasihmu seperti sahabat ceritakan semua keluh kesahmu padanya biar tak ada kata salah paham" -tamat-
Selasa, 05 Mei 2015
Buta ku karena cinta
Ada sebuah kisah, tentang gadis keturunan belanda yang kini tinggal di indonesia klarisa namanya, dia kini sudah menetap di indonesia berasama keluarga sang ibu, ayah klarisa sudah lama meninggal sejak dia umur 12tahun, sekarang umur klarisa sudah 22 tahun, al kisah seperti ini.. Pada saat itu klarisa memiliki kekasih hati yang bernama ariyo dia asli keturunan pribumi.. Mereka berdua menjalin hubungan sudah cukup lama sudah hampir 6tahun, tak ada yang menyangka sebelumnya kejadianya akan seperti ini, awal mula dari keluarga klarisa.. Klarisa sempat di jodohkan namun klarisa menolak rencana keluarganya dia begitu mencintai ariyo sangaaaat, apapun klarisa akan lakukan, agar hubungan keduanya tetap abadi seperti bayang bayang di benaknya klarisa sungguh begitu menyayangi ariyo, sang kekasih tahu jika klarisa akan di jodohkan, dia begitu sangat pasrah mendengar berita itu.. Tapi klarisa selalu memberikan kekuatan keyakinan kalau dirinya tidak akan mau dijodohkan dia sangat menyakinkan ariyo kalau kelak yang akan mempersuntingnya adalah lekasih tercinta bukan pilihan keluarganya.
Lambat hari lambat minggu pertengkaran demi pertengkaran terjadi di antara mereka, ariyo selalu mempermaslahkan perjodohan itu jika mereka sedang bertengkar.
Aku mundur lebih baik kamu turuti apa mau keluarga mu.. Aku ini dimata keluargamu tak ada apa apa nya...
Sudah cukup !!!!! Permasalahan itu sudah berlalu sudah lamaaaa kenapa masih saja di bahas! Ibu ku sudah menyerahkan semua kepada ku, dan aku sudah berkali kali katakan pada mu bahwa aku memilih mu bukan yang lain.
Tapi sama saja, pandangan keluarga besar mu masih tetap sama.
Apa kamu tak memikirkan aku yang selama ini memperjuangkan kita ! Kita pacaran sudah hampir 7tahun apa tak ada sedikitpun otak mu berpikir dewasa untuk kita, aku ingin semuanya baik baik saja kita perjuangkan ini bersama sama yo...
Ariyo kemudian pergi meninggalkan klarisa tanpa sepatah katapun.
Klarisa hanya menangis pilu menunduk tak memandang ariyo yang kini pergi meninggalkannya sendiri.
Setelah kejadian pertengkaran itu, mereka jauh ariyo memutus komunikasi, tak ada lagi sms, bbm, telfon, dan pemberitahuan sosmed lainya tentang dirinya, klarisa gadis yang tak sabaran, panik, selalu menggunakan prasanya dia kalab selalu gelisa, 2,3 hari dia bisa melewati itu walaupun setiap akan tidur dia selalu berlinangan air mata..
Hati ku sesak bukan apa apa,
Apa pengorbananku sampai sejauh ini tak kau pikirkan
Tanpa kabar menghilang apa akan menuntaskan masalah, temui aku datanglah padaku dataaaang.... Aku rindu sekaliiii kamu tidak tau rasanya menunggu seperti apa!!! Tolong Jangan siksa aku dengan prasaan tak nyaman ini.
Sms singkat pun aku kirimkan padanya sudah beberapa lama namun tak ada balasanya..
Klarisa murung dalam kamarnya, terus menangis tanpa henti, dia mengunci kamarnya triakan ibunya sama sekali dia hiraukan.
Klarisaaaaa....klarisaaaaa... Klarisaaa...
Nak.. Ayolah keluar buka pintu kamar mu klarisaaa .... Ayo.. Sayang...
Ibu sudah membujuk klarisa keluar namun tak dihiraukanya tolong ibu nak.. Ibu klarisa menelpon sahabat klarisa untuk datang kerumah untuk membujuk klarisa.
Datanglah sahabat sahabat klarisa ke rumah, namuntetap saja tidak ada jawaban dr klarisa .
Sebulan sudah klarisa mengurung dirinya di kamar, dengan semua upaya ibu dan sahabatnya membujuk klarisa keluar dari kamarnya namun sama saja tanpa hasil, akhirnya ibu memutuskan untuk mendobrag pintu kamar klarisa, berhasilah kami mendobrag pintu kamarnya, klarisa sedang berbaring memejamkan mata.. Ibunya langsung berlari menuju klarisa dan mendekapnya.. Tubuh gadis itu dingiiiiin sekali kami pikir klarisa sudah.....
Namun nafasnyaasih tersenggal, bawa kerumah sakit. Ucap joni om klarisa. Segera saja klarisa di bawa ke rumah sakit, sahabat lainya mencari keberadaan ariyo yang entah hilang kemana.. Klarisa tak membuka matanya dia masih terpejam kini jarum infus menempel di tanganya, beberapa sahabatnya mengeposh foto klarisa di rumah sakit, bertujuan agar ariyo lihat dan bisa datang menemui klarisa, ibu klarisa sudah pasrah dengan keputusan anaknya dgn masalah cinta ini, belum ada tanda tanda klarisa sadar.. Dia masih bungkam tak mau merespon sekitarnya, tapi menurut dokter dia sengaja memejamkan mata, bukan pingsan atau tak sadarkan diri, dia dalam keadaan sadar. Namun bungkam..
Kondisinya kian melemah, tak ada asupan makanan sedikitpun yang masuk, hanya dari selang infus saja klarisa mengkonsumsi makanan.
Pagi yang cerah seketika menjadi duka untuk keluarga klarisa..
Pagi itu, semua menangisi klarisa, dokter menyatakan bahwa klarisa mengalami kebutaan, dia bisa buta karena pembengkakan mata akibat menangis terus menerus kemarin, klarisa masi tertidur hanya pihak keluarha yang tahu, tentang kondisi klarisa...
Ibu.... Itukah kau..
Ia nak, kok gelap? Apa disini sedang mati lampu.. Aku tak bisa melihat mu ibu... Semua gelap, ibu... Kenapa tidak dijawab?
Kenapa ibu menangis, ibu tidak apa apa nak, ibu hanya bersyukur masih bisa melihat mu, sayang.. Kamu harus ikhlas yah. Nak haruuus... Sabar, maksud ibu ? Memang aku ini kenapa?
Akhirnya ibu menceritakan semua pada klarisa, dia menangis lagi memeluk ibunya erat tanpa henti menangisi dirinya.
Klarisa kini banyak diam... Tak seceria dulu...
Hari minggu ini klarisa dan sahabat sahabatnya akan membawa klarisa ke taman.. Kata dokter klarisa tidak boleh terus terusan murung agar dia tidak mengalami stres..
Di sebuah taman klarisa mengembangkan senyumnya, dia menikmati tiupan angin yang sepoy-sepoy, klarisa....
Hands kenapa ?
Jawab hands, apa ada orang lain disini selain aku cindy dan kamu, emmm... Mereka tak menjawab, sebenarnya disini ada ariyo, akhirnya ariyo muncul dia berlinangan air mata memandang klarisa yang sekarang buta karena menangisi dirinya.
Parfum ini...
Ariyo menempelkan teluncuk nya ke depan mulutnya mengisyaratkan kepada mereka agar tidak memberitahu keberadaan ariyo disini..
Klarisa kenapa kamu murung, tanya cindy.. Aku mencium parfum ariyo, aku sangat merindukanya cin... Sangat.
Singkat cerita, ariyo sudah bertemu dengan ibu klarisa, iah berjanji akan mendonorkan matanya untuk klarisa, namun ibunya tak menyetujuinya, walau klarisa seperti ini karna ulahnya, namun ibu klarisa masoh punya hati... Jaga klarisa saja ibu sudah senang jangan donorkan mata mu untuk klarisa.. Namun tekat ini sudah bulat, ariyo menyembunyikan rahasia besar ternyata dia mengidap kangker otak stadium 4, dia pergi dari kehidupan klarisa berbulan bulan karena dia harus menjalani kemoterapi.. Tak ada satu orang pun yang tahu hanya keluarga saja.
Lambat hari lambat minggu pertengkaran demi pertengkaran terjadi di antara mereka, ariyo selalu mempermaslahkan perjodohan itu jika mereka sedang bertengkar.
Aku mundur lebih baik kamu turuti apa mau keluarga mu.. Aku ini dimata keluargamu tak ada apa apa nya...
Sudah cukup !!!!! Permasalahan itu sudah berlalu sudah lamaaaa kenapa masih saja di bahas! Ibu ku sudah menyerahkan semua kepada ku, dan aku sudah berkali kali katakan pada mu bahwa aku memilih mu bukan yang lain.
Tapi sama saja, pandangan keluarga besar mu masih tetap sama.
Apa kamu tak memikirkan aku yang selama ini memperjuangkan kita ! Kita pacaran sudah hampir 7tahun apa tak ada sedikitpun otak mu berpikir dewasa untuk kita, aku ingin semuanya baik baik saja kita perjuangkan ini bersama sama yo...
Ariyo kemudian pergi meninggalkan klarisa tanpa sepatah katapun.
Klarisa hanya menangis pilu menunduk tak memandang ariyo yang kini pergi meninggalkannya sendiri.
Setelah kejadian pertengkaran itu, mereka jauh ariyo memutus komunikasi, tak ada lagi sms, bbm, telfon, dan pemberitahuan sosmed lainya tentang dirinya, klarisa gadis yang tak sabaran, panik, selalu menggunakan prasanya dia kalab selalu gelisa, 2,3 hari dia bisa melewati itu walaupun setiap akan tidur dia selalu berlinangan air mata..
Hati ku sesak bukan apa apa,
Apa pengorbananku sampai sejauh ini tak kau pikirkan
Tanpa kabar menghilang apa akan menuntaskan masalah, temui aku datanglah padaku dataaaang.... Aku rindu sekaliiii kamu tidak tau rasanya menunggu seperti apa!!! Tolong Jangan siksa aku dengan prasaan tak nyaman ini.
Sms singkat pun aku kirimkan padanya sudah beberapa lama namun tak ada balasanya..
Klarisa murung dalam kamarnya, terus menangis tanpa henti, dia mengunci kamarnya triakan ibunya sama sekali dia hiraukan.
Klarisaaaaa....klarisaaaaa... Klarisaaa...
Nak.. Ayolah keluar buka pintu kamar mu klarisaaa .... Ayo.. Sayang...
Ibu sudah membujuk klarisa keluar namun tak dihiraukanya tolong ibu nak.. Ibu klarisa menelpon sahabat klarisa untuk datang kerumah untuk membujuk klarisa.
Datanglah sahabat sahabat klarisa ke rumah, namuntetap saja tidak ada jawaban dr klarisa .
Sebulan sudah klarisa mengurung dirinya di kamar, dengan semua upaya ibu dan sahabatnya membujuk klarisa keluar dari kamarnya namun sama saja tanpa hasil, akhirnya ibu memutuskan untuk mendobrag pintu kamar klarisa, berhasilah kami mendobrag pintu kamarnya, klarisa sedang berbaring memejamkan mata.. Ibunya langsung berlari menuju klarisa dan mendekapnya.. Tubuh gadis itu dingiiiiin sekali kami pikir klarisa sudah.....
Namun nafasnyaasih tersenggal, bawa kerumah sakit. Ucap joni om klarisa. Segera saja klarisa di bawa ke rumah sakit, sahabat lainya mencari keberadaan ariyo yang entah hilang kemana.. Klarisa tak membuka matanya dia masih terpejam kini jarum infus menempel di tanganya, beberapa sahabatnya mengeposh foto klarisa di rumah sakit, bertujuan agar ariyo lihat dan bisa datang menemui klarisa, ibu klarisa sudah pasrah dengan keputusan anaknya dgn masalah cinta ini, belum ada tanda tanda klarisa sadar.. Dia masih bungkam tak mau merespon sekitarnya, tapi menurut dokter dia sengaja memejamkan mata, bukan pingsan atau tak sadarkan diri, dia dalam keadaan sadar. Namun bungkam..
Kondisinya kian melemah, tak ada asupan makanan sedikitpun yang masuk, hanya dari selang infus saja klarisa mengkonsumsi makanan.
Pagi yang cerah seketika menjadi duka untuk keluarga klarisa..
Pagi itu, semua menangisi klarisa, dokter menyatakan bahwa klarisa mengalami kebutaan, dia bisa buta karena pembengkakan mata akibat menangis terus menerus kemarin, klarisa masi tertidur hanya pihak keluarha yang tahu, tentang kondisi klarisa...
Ibu.... Itukah kau..
Ia nak, kok gelap? Apa disini sedang mati lampu.. Aku tak bisa melihat mu ibu... Semua gelap, ibu... Kenapa tidak dijawab?
Kenapa ibu menangis, ibu tidak apa apa nak, ibu hanya bersyukur masih bisa melihat mu, sayang.. Kamu harus ikhlas yah. Nak haruuus... Sabar, maksud ibu ? Memang aku ini kenapa?
Akhirnya ibu menceritakan semua pada klarisa, dia menangis lagi memeluk ibunya erat tanpa henti menangisi dirinya.
Klarisa kini banyak diam... Tak seceria dulu...
Hari minggu ini klarisa dan sahabat sahabatnya akan membawa klarisa ke taman.. Kata dokter klarisa tidak boleh terus terusan murung agar dia tidak mengalami stres..
Di sebuah taman klarisa mengembangkan senyumnya, dia menikmati tiupan angin yang sepoy-sepoy, klarisa....
Hands kenapa ?
Jawab hands, apa ada orang lain disini selain aku cindy dan kamu, emmm... Mereka tak menjawab, sebenarnya disini ada ariyo, akhirnya ariyo muncul dia berlinangan air mata memandang klarisa yang sekarang buta karena menangisi dirinya.
Parfum ini...
Ariyo menempelkan teluncuk nya ke depan mulutnya mengisyaratkan kepada mereka agar tidak memberitahu keberadaan ariyo disini..
Klarisa kenapa kamu murung, tanya cindy.. Aku mencium parfum ariyo, aku sangat merindukanya cin... Sangat.
Singkat cerita, ariyo sudah bertemu dengan ibu klarisa, iah berjanji akan mendonorkan matanya untuk klarisa, namun ibunya tak menyetujuinya, walau klarisa seperti ini karna ulahnya, namun ibu klarisa masoh punya hati... Jaga klarisa saja ibu sudah senang jangan donorkan mata mu untuk klarisa.. Namun tekat ini sudah bulat, ariyo menyembunyikan rahasia besar ternyata dia mengidap kangker otak stadium 4, dia pergi dari kehidupan klarisa berbulan bulan karena dia harus menjalani kemoterapi.. Tak ada satu orang pun yang tahu hanya keluarga saja.
Langganan:
Postingan (Atom)