Sabtu, 22 September 2012

Wanita pencerita - tambatan hati ku, sang kekasih-



Kekasih ku.. terimakasih kau telah memilih aku untuk menjadi kekasih hati mu, semoga kau setia dengan kudan hanya aku yang ada dihatimu.. ingin ku kau orang yang terahir temaniku setelah kedua orang tua ku, sayang ... apakau merasakan hal yang sama? Kita bersama sampai menempu kematian, aku benci jika kita saling mencaci hingga kau ucapkan kata putus, aku muak sayang selalu bersikap mengalah dan sabar aku pun punya keinginan yang ingin di mengerti oleh mu..
Kau datang membuat warna dalam hidupku tak hanya bahagia namun terkadang amarah tangisan tercatat dalam memori fikir ku oleh ulahmu..
Amarah mu.. amarah ku..
Cemburu mu.. cemburu ku..
Cacian mu.. cacian ku..
Tangisan mu.. tangisan ku...
Semua kita lewati bersama, kau membawa segala mimpi impian ku yang ada dalam dirimu membuat ku tak mau jauh dari pelukan mu walau godaan yang menerpa semkin kencang bagai angin tornado yang menyapu seluruh bumi  ini..
Aku pernah menyelingkui mu.. kau pun pernah menyelingkuhi ku..
Kau pernah membuat ku kecewa karena kebohongan mu.. aku pun pernah membuat mu kecewakarena kebohong ku pula, kita sama sama pernah merasakan sakit hati ketika kita sudah terbisah kita sama sama merasakan hampa ketika kita berpisah kita samasama merasakan cemburu ketika kita berpisah...
Ketika cinta ada datang kembali merasuk masuk melewati mata kita yang benar benar tak bisa dibohongi rabahan tangan mu memusatkan fikiran ku melawan ego ku melawan semua hasrat kebencian atas kecemburuan ku yang lalu atas kebencian ku yang lalu memudarkan semua nya hingga  akhir cerita kiata kembali menyatu menjadi sepasang kekasih lagi..
Tahun berikut nya pun sama kita ulangi hal yang sama separti kemarin tak ada yang berubah dalan cerita cinta kita... mungkin di ibaratkan seperti layang – layang mudah putus mudah pula untuk di sambung nya..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar