Senin, 04 Februari 2013

27 ferdias



Dia adalah seorang pria yang berdiri di baris demontrasi.. seorang aktifis muda yang berkecimpung  di dunia politik, aku mengaguminya pemuda yang sedikit keras kepala hidup dalam prinsip keluarganya.. singkat tahun aku mengenal sosoknya, ferdias....
Terkadang aku membencinya namun aku takbisa menjabarkan nya kenapa aku membenci nya, banyak cerita diantara kita berdua, hanya aku dan dia yang tahu... aku sempat memiliki rasa yang tak biasa kepadnya mungkin aku jatuh cinta namun itu, selang beberapa pekan cintu ku runtuh tak tersisa dia telah memilih seseorang yang sudah berhasil membuatku ccemburu kala itu dan mungkin sampai sekarang. sudahlah ini hanya sepenggal cerita ku, tengah malam saat kita mengobrol dia mengirimkan aku beberapa rekaman, awal nya aku bertanya tanya rekaman apa ini, dia hanya menjawab bukan apa apa ! hanya rekaman usang. Satu, dua tiga kali dia mengirim rekaman itu pada ku, menarik aku ingin mendengar seutuhnya lalu aku mulai mendengarkan satu persatu waktu itu imajinasi ku mulai bermain dalam goret pena aku melukis gunung semeru mandalawangi.... yang sama sekali tak pernah aku lihat , sama sekali tak pernah mengenal gunung itu... aku merasakan aku berdiri ditempat itu merasakan udara yang dinginya merasuk ke tubuh ku, indah sunyi damai.... dalam rekaman itu seperti ini 
bunyinya...

“ Sampaikanlah pada ibu ku, aku pulang terlambat waktu ku akan menaklukan malam dengan jalan pikiran ku, sampaikanlah pada bapak ku, aku mencari jalan atas semua keresahan keresahan ini .... kegelisahan manusia.... tak pernah berhenti berjuang pecah teka teki malam tak pernah berhenti berjuang pecah teka teki keadilan.... berbagi waktu dengan alam kau akan 
tahu siapa dirimu yang sebenarnya... hakikah manusia...


Lalu yang kedua rekaman itu berbunyi seperti ini....

“ Ada orang yang menghabiskan waktunya berziarah ke mekkah. Ada orang yang menghabiskan waktunya berjudi di miraza tapi aku ingin habiskan waktuku di sisimu sayang ku.. bicara bicara tentang anjing – anjing kita yang nakal dan lucu.. atau tentang bunga – bunga yang manis di lembah mendala wangi.. ada serdadu serdadu amerika yang mati kena bom di danang, ada bayi – bayi yang mati lapar di biafra tapi aku ingin mati di sisimu sayangku.. setelah kita bosan hidup dan bertanya-tanya . tentang tujuan hidup yang tak satu setanpun tahu, mari..... sini sayangku,  kalian yang pernah mestra , yang pernah baik dan simpati padaku tegakkalah ke langit atau awan mendung kita tak pernah menanamkan apa –apa , kita takkan pernah kehilangan apa – apa.”

Aku menyukai semua rekaman inii, lalu dia pun mulai bercerita padaku.. rekaman itu menceritakan soe hok gie CATATAN SEORANG DEMONSTRAN” mahasiswa sastra UI yang meninggal di semeru, di mandalawangi.. dia tokoh demonstran yang intelektual, pada saat era soekarno dan soeharto tahun 48 hingga 65. Dia tokoh yang jujur dan terkenal ke idealisnya.
Hari ini kamu tahu... ini hari ulang tahun ku, 27 Januari, keinginanku mendaki ke semeru.. persis seperti gie dulu saat dia akan merayakan nya di atas gunung semeru di mandalawangi yang akhirnya dia menghembuskan nafas terahirnya disana... kisahnya persis dengan ku sekarang apa yang ku alami sekarang itu sama dengan apa yang beliau alami.... aku ingin menjadi orang tertinggi di pulau jawa karena sosok gie, membuat aku sadar menemukan jati diriku, untuk meninggalkan dunia yang hedonis ini. ferdias sangat mengagumi sosok SOE HOK GIE.  Dan aku sangat mengagumi sosok ferdias J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar