Rabu, 21 Oktober 2015

ADRIANA

Adriana 

Aku ingin bercerita tetang adriana sahabat baik ku.

Panggil saja dia Adriana, remaja yang tumbuh menjadi dewasa... Sosok perempuan tegar dan sabar, tak ada yang bisa menolak keinginanya siapapun itu wataknya begitu keras.. Umur dia sekarang 23th, masalahnya adalah dilema terhadap lingkungan dia yang notabene semua teman teman sebayanya sudah menikah. dia sering sekali menjadi bahan gurauan teman temanya, sekarang dia menjadi bahan pembicaraan teman teman nya juga karena dari sahabat sahabat terdekatnya hanya adriana yang masih belum kelar hubunganya dengan sang kekasih. Adriana di depan teman temanya pandai mengumpatkan rasa, adriana tidak pernah marah walau di ejek sebagaimanapun oleh sahabat sahabatnya... Dia itu baik hati sekali walau terkadang emang keras kepala dan ke kanak kanakan. 

Ini kali pertama nya adriana melihatkan kemarahanya kepada kita, saat salah satu dari kita mengatakan. Apa kamu tidak ingin segera menikah ? Apakamu mau hubungan seperti layang layang menggantung lama di udara ? Buat apa bertahan kalau tak ada sama sekali kejelasan yang membuat kamu yakin untuk bertahan!   Kala itu adriana hanya diam. Tak menjawab apa apa, dia menarik nafas panjang lalu bangun dari tempat duduk itu, aku masih ingat dia pergi meninggalkan kita tanpa sepatah katapun. Tak ada ucapan pamit atau basah basih lainya. Aku tau betul adriana dia sekarang sedang marah besar rupanya. Aku coba kejar adriana namun gagal.. Dia mengendarai motornya begitu kencang. Adriaaaanaaaaaa.... Aku kembali meneriaki namanya namun dia sama sekali tak merespon ku, aku kembali masuk ke dalam, kenapa kalian bicara seperti itu kepadanya ? Loh biasanya juga kita ejek dia seperti itu.. Iah, biasanya juga dia tidak pernah marah bukan sambung yang lain.. Kita tidak pernah tau apa isi hati seseorang bahkan kita juga tidak pernah tau apa yang mereka rasa bukan ? Lalu kalau sudah begini bagaimana ? Adriana pasti tidak akan mau lagi kembali kumpul dengan kita, sudah jangan terlaku khawatirkan adriana.. Dia pasti akan kembali ke kita mungkin dia sedang ada masalah saja dengan pacarnya. Aku tau betul adriana dia tidak mungkin semarah itu jika tidak ada apa apa dengan kekasih nya. Oke, baiklah aku akan Coba hubungi adrianan, sebaiknya jangan dulu.. Tidak akan di respon pasti dia masih kesal. Lebih baik kita diamkan saja dia dulu.. 

Berhari hari dia sama sekali tidak menghubungi ku, adriana kemana kamu semua sosmed nya off, aku coba memberanikan diri mendatangi rumahnya. Beritikad baik meminta maaf langsung atas kejadian seminggu lalu oleh aku dan sahabat sahabat ku yang lain. 
Ku ketuk pintu itu lalu ku ucapkan salam, keluarlah ibu adriana, mah adriana ada ? Hey kamu.. Ayo masuk masuk.. Ibu nya menyambut ku dengan baik. Lalu aku masuk, ibu menyarankan aku langsung masuk saja ke kamar nya, dia ada disana.. Aku berjalan menuju kamar adriana, ku ketuk pintu itu.. Lalu dia berkata siapa ? Aku... Dri, tak lama kemudian adriana membuka pintu kamar ya.. Dia tersenyum pada ku, masuk.. Mempersilahkan aku masuk, kemana saja ? Tak pernah ada kabar semua sosmed mu off ? Dia membaringkan dirinya diatas tempat tidur. Dia hanya menjawab dengan senyuman, aku lelah vi, lelah pura pura tegar dan bodoh. Aku muak atas semua yang sudah terjadi sekarang... Apa karena permasalahan waktu itu ? Hahaha sudahlah aku tau kalian jangan dibahas serius candaan kemarin, emmm... Dri ! Iyah, lusa kamu datang yah kerumah, ada apa ? Ada acara dri, aku.... Kamu kenapa ? Aku dengan rasya akan melangsungkan tunangan, dia menatap aku melotot hanya diam, lalu senyum mengembang dari wajahnya aaaaaaaaaaaa..... Dia langsung memeluk ku, selamat yaaaaah sayang akhirnya 6thn sudah kalian menanti ini akhirnya, dia memeluk ku, entah kenapa saat dia memeluk ku, aku menitihkan air mata.. Dan aku berdoa untuk sahabat ku tersayang agar dia pun segera menyusul aku dan sahabat sahabat ku yang lain... Air mata ini tak bisa aku bendung ku perkuat pelukanya dia bertanya kenapa ? Aku hanya diam... Air mata ini begitu deras membasahi pipi ku, adriana melepaskan pelukanya lalu menatap ku, aku tak berani menatap mata nya, aku hanya menunduk dan terus menangis... Lalu dia mengangkat wajah ku, maaf.... Aku melihat mata itu, aku tahu betul adriana.. Pasti dia sedang menangis. Namun dia pura pura tegar di depan ku, untuk apa kau meminta maaf ? Maaf... Aku akan menyusul yang lainya dri, dulu kita pernah berjanji bukan, kita harus selalu sama sama, kita pacaran sama sama lama, dri aku pernah mengatakan, kalau aku akan menikah jika kamu juga akan menikah... Aku janji padamu, apa kau tak ingat perkataan Ku... Aku sudah mengingkari semua itu dri maaf.. Aku minta maaf... Tidak usah meminta maaf... Semua sudah di atur oleh tuhan yang maha segalanya. Aku tidak akan marah, aku senang akhirnya keinginan mu menikah dengan rasya terkabul, aku bahagia.. Semoga rasya menjadi pendamping mu yang terbaik, jadi... Jangan pernah menangis. Apalagi menangis untuk ku.. Kamu sahabat terbaiku vi, lalu dia memeluk ku. 

Hari ini 
Acara pertunangan aku dengan rasya, semua sahabat sahabat ku datang. Aku di dampingi adriana di kamar, aku grogi dri... Tenang semua akan berjalan baik, tetap disini disamping aku... Iyah vi. Tak lama mamah menyuru ku keluar dari kamar, semua tersenyum menyambut ku, acara tak berlangsung lama... Dan akhirnya aku resmi bertunangan dengan rasya kekasih ku yang aku pacari hambir 7th, adriana selalu tersenyum memandang ku.

Satu hari setelah pertunangan itu, adriana menulis sesuatu di path nya. "Hanya tuhan yang berkuasa, tanpa kehendaknya tidak akan menjadi apa apa, tuhan ku maha adil... Semoga cinta ku berlanjut bahagia"
Aku tahu betul maksudnya apa.. Langsung aku tanyakan dia lewat bbm, kamu ada apa ? Ceritakan pada ku, sekarang !!! Dia membalas dengan "hahahaha" adriaaaana!!! Jawab aku, kamu kenapa ? Aku baik-baik saja vi, sungguh... Ceritakan semua yang kau rasa saat ini cepat !!! Aku lelah hanya butuh sebuah pelukan hangat yang menenagkan selamat malam vi aku ingin tidur. 
Aku geram, aku meminta ijin kepada rasya untuk menemui adriana, yah memang ini sudah hampir larut malam, rasya mengantarkan aku ke rumah dri, ku ketuk pintu rumah nya yang keluar ibunya, mamah... Maaf mengganggu andriana ada ? Masuk vi ayo masuk ada dia ada dikamar. Rasya pamit untuk pulang aku malam ini menginap dirumah adriana, dri... Dri... Sudah tidur ? Perlahan pintu itu terbuka, dia langsung memeluk ku... Vi temani aku malam ini jangan pulang... 
Tak hentinya dia memeluk ku, isakan tangisnya terdengar lirih di telinga ku, ceritakan supaya kau tenang... Keluarkan semua keluh kesah mu. Dia melepaskan pelukanya, air mata itu tak hentinya menetes aku usap keluar lagi... Ayo ceritakan semuanya pada ku... 
Heeeeemmmmheeeeuh !!! Vi apa aku tak boleh merasakan yang sama seperti kalian, apa aku ini seperti perempuan buruk rupa yang selalu disembunyikan keberadaanya. Aku ini kurang apa ? Aku lelah terus diam, sesak sekali hati ku, melihat tingkah nya demi hari terus membuat aku menangis.. Apa dia tak pernah berpikir aku ini masih kekasih nya, apa dia sudah tak cinta aku lagi? Apa dia sengaja membuat aku terus terusan seperti ini agar aku segera pergi dari kehidupanya ? Kita berdua sudah sama sama dewasa aku hanya ingin kepastian dari mulutnya yang keluar, bukan cara norak kekanak kanakan seperti ini yang dia lakukan pada ku vi. Adriana terus menceritakan semua keluh kesanya malam itu, dia bingung harus pergi atau bertahan.. Dia diam tak berarti tak mampu untuk berontak cinta sangat besar untuk sang kekasih, bagaimana pun adriana dikecewakan berapa kali saja adriana menangis dia akan selalu memafkan kekasihnya, karena adriana begitu menyayangi kekasihnya. Dia selalu mengatakan pada ku, vi.. Suatu saat nanti aku akan Menikah dengan nya aku harus bertahan sekuat aku untuk bisa hidup bersamanya. Kamu tau vi... Aku sangat mencintainya sangaaaat... Aku tak peduli seberapa banyak orang lain mendekati ku, aku tak ingin mereka hanya dia yang aku cinta yah hanya dia... Adriana kamu bodoh ! Bertahan dengan orang yang sudah tak lagi menganggap mu ada, meninggalkan mereka yang mencoba mendekati mu. Adriana ini keras kepala jika sudah memilih dia tidak akan melepaskan pilihanya walaupun taruhanya rasa sakit. 

Adriana... Lihat aku, masih mau bertahan dengan pilihan mu ? Jika sudah tak mampu jangan dipaksakan.. Lepaskan dia seperti dia melepaskan mu perlahan, jangan bodoh adriana!!! Ingat waktu mu terbuang sia sia menangisinya menahan dia di hati mu, lepaskan adriana lepaskan ikhlas semua tuhan yang mengatur mungkin kau bukan jodoh nya jangan paksa itu. Jangan tahan dia untuk pergi dari hati mu... Dia bisa melakukan semua ini, kamu harus mampu melakukanya juga. Bangun !!! Ikhlas tuhan akan kirim orang yang lebih segala nya dari dia orang yang selalu kamu tahan kepergianya di hati mu... 

Hati yang retak tak akan sama rasanya walau sudah disatukan kembali. Jika semua kebaikan mu tak ada balas baik nya semoga ada tangan orang lain yang lebih baik membalas kebaikan mu, lakukan apa yang ia lakukan terhadap mu sama ! Dia saja tega kenapa kamu harus diam.. Adriana menunggu sendiri di tepih menanti hingga ada yang menjemputnya kelak denga. Prasaan yang tak lagi sama. Aku yakin adriana, tuhan maha segalanya suatu saat bahagia mu tak akan pernah habis, dan tuhan akan mempersiapkan seseorang yang menghargai mu menyayangi mu hingga kau tua nanti. Semoga secepatnya kau temukan seseorang yang bisa mengubah duniamu dengan senyum tawa ceria, bukan seperti ini lagi. Aku sangat mencintai sahabat ku buat dia bahagia tuhan buat dia merasakan sama seperti aku. Adriana kau orang terhebat yang pernah aku kenal. Tuhan selalu menyertai mu andriana. 

" jika kamu sudah tak lagi mencintai ku, jangan tinggalkan aku begitu saja... Katakan baik baik pada ku, setelah itu kau boleh pergi... Biar aku selesaikan sendiri masalah hati ku yang sudah penuh dengan nama mu... Jika tak berniat hidup selama nya dengan ku jangan lagi memberi aku harapan yang tidak pasti... Jika kelak kau kembali lagi dan aku sudah tak mengingat mu jangan paksa aku untuk mengulang dan mengingat nya lagi. Karena aku juga ingin memiliki seseorang yang bangga terhadap ku. (Adriana) "

Tidak ada komentar:

Posting Komentar