Minggu, 08 Januari 2012

NYANYIAN KEHIDUPAN JALANAN

Semua orang pasti tidak akan menginginkan dirinya tidak berguna, bahkan sampai menjadi sampah masyarakat. ketika pilihan menjadi salah satu pacuan untuk memilih antara bahagia atau kecewa, seringkali kita bicarakan ini "JALANAN" tempat dimana semua orang mengadu nasib, sebagian dari mereka ada yang berhasil dan ada yang kuarang beruntung seperti anak - anak jalanan, pengemis, pemulung, merekalah pemandangan khas indonesia. kita ingin kan bangsa yang maju, aman, nyaman, dan adil.. bagaimana akan maju, aman, nyaman dan adil jika belum ada kesadaran dari diri kita untuk menumbuhkan rasa tersebut.
Potret kehidupan manusia ini sering sekali di singgung oleh pihak-pihak yang mempunyai wewenang di bangsa ini, ataupun saya sendiri, bahkan anda. Melihat hidup mereka seperti tidak ada beban, senyum semangat yang mereka punya, semangat menyambut hari esok, mereka bilang " jika aku tidak semangat untuk menyambut hari esok aku tidak hidup, hidup dalam artian "makan". prihatin memang anak-anak seusia mereka yang seharusnya mengenyam pendidikan di bangku sekolah, kini yang terjadi mereka terlibat dalam situasi pembodohan hanya uang yang mereka kejar untuk menunjang hidup, rela tak bersekolah rela menjadi pengemis, rela menjadi pemulung, dan itu semua yang terjadi dalam kehidupan "JALANAN"


Ada juga istilah dalam lingkungan jalanan "aku yang kuat aku yang berkuasa" , ini kisah mereka manusia-manusia yang tinggal di jalanan, penuh pengorbanan penuh kemirisan, mungkin kebanyakan dari mereka di pandang sebelah mata oleh kita yang merasa lebih tinggi dari mereka, sebenar nya mereka itu mulia, baik, dan jujur. memang manusia tak selamanya baik, jujur, bahkan mulia, saya sendiri sajah tidak seperti itu masih tinggi ego saya di banding kebaikan saya.

Jalanan.... ibarat istana bagi mereka, kami senang hidup begini, indah nyaman ini namanya hidup "BEBAS" tapi kami juga ingin merasakan hangat nya rumah, hangat nya dekapan keluarga yang memberi kita semangat, kasih sayang dan cinta... kami tidak merasakan nya ituh, kami rindu sentu halus tangan seorang ibu....
kami juga ingin hidup seperti mereka, kehidupan yang layak, tuhan sudah menggariskan seperti ini kepada kami jika dilawan kami akan murka, memang nasib dan takdir bisa di rubah oleh sendirinya tapi kami bisa apa? teriakpun tak di dengar... menyapapun enggan mungkin hanya cacian dan sindiran yang kami dapatkan.

lihat kami dari sisi baik kami, ketulusan kami.. bukan dari penampilan kami.. jika kalian menghargai kami, kami pun akan sopan kepada kalian.
lirih sendu jeritan hati mereka tergambar dalam ruang  kehidupan yang fana..
duduk di hadapan ku seorang anak mungkin berusia 11 tahun, cantik paras nya.. berbekal gelas plastik, dia berkata.... "mba.... sodakoh nya mba... semoga hari ini perjalanan mba selamat, selalu dilindungi allah, panjang rizki dan selamat dunia akhirat " mulia nya mereka selalu mendokan kita... sedangkan kita hanya bisa mencibir tak pernah sama sekali mendoakan bahkan pura-pura tidak tahu apa yang terjadi di sekeliling kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar