Hujan datang malam ini setelah lama tak ku dengar gemericik
nya.. wangi khas nya menembus lubang hidung ku..
terselip cerita di hujan tahun
lalu ketika aku berada di suatu ruangan
dan mereka memvonis tubuh ku.. ketika itu petir pun ikut menyambut
berita tak bahagia ini.. merinding bulu kudugku memandang hujan malam ini
merasakan hembusan angin malam di campur aroma tanah basah yang begitu kencang
aku ciuummm..
perang itu telah membuat tubuh ku cacat ! di kursi roda ini
aku diam memandang sepasang kaki ku yang tak bisa ku gerakan normal, sudah
hampir selesai tahun ini dan segera akan membuka tahun baru..
aku masih
merasakan teriakan lawan ku.. aku masih bisa merasakan suara meriam itu
terlepas dari sarang nya.. gemuru hujan makin deras sederas tangis ku mengingat
semua yang telah ku alami di perang tahun lalu dan aku tak berhasil menaklukan
lawan ku.. bersama iringan musik pahlawan aku mengigit bibir ku menahan lara
hati ku tak bisa merebut semua yang sehars nya menjadi milik ku kawan ku dan
bangsa ku..
aku sedih kawan kebangkitan kita tak dihargai pemuda –
pemudi jaman ini.. tak ada lagi rasa toleransi tak ada lagi budaya daerah yang
melekat pada jiwa mereka yang kita pertaruhkan kita perjuangkan demi anak cucu
kita dulu hingga nyawa kita menjadi taruhanya, semua semu samar samar terlihat
oleh mata ku yang sudah tak bisa melihat dengan jelas bagaimana bangsa ku
sekarang.. inikah bangsa ku yang dulu ku perjuangkan kawan.. kau yang telah
mendahului ku semoga bisa tersenyum lega melihat anak anak cucu, cicit kita
yang bertingkah tak semestinya seperti ini..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar