Sabtu, 06 Oktober 2012



Hujan datang malam ini setelah lama tak ku dengar gemericik nya.. wangi khas nya menembus lubang hidung ku..
 terselip cerita di hujan tahun lalu ketika aku berada di suatu ruangan  dan mereka memvonis tubuh ku.. ketika itu petir pun ikut menyambut berita tak bahagia ini.. merinding bulu kudugku memandang hujan malam ini merasakan hembusan angin malam di campur aroma tanah basah yang begitu kencang aku ciuummm..
perang itu telah membuat tubuh ku cacat ! di kursi roda ini aku diam memandang sepasang kaki ku yang tak bisa ku gerakan normal, sudah hampir selesai tahun ini dan segera akan membuka tahun baru.. 

aku masih merasakan teriakan lawan ku.. aku masih bisa merasakan suara meriam itu terlepas dari sarang nya.. gemuru hujan makin deras sederas tangis ku mengingat semua yang telah ku alami di perang tahun lalu dan aku tak berhasil menaklukan lawan ku.. bersama iringan musik pahlawan aku mengigit bibir ku menahan lara hati ku tak bisa merebut semua yang sehars nya menjadi milik ku kawan ku dan bangsa ku..

aku sedih kawan kebangkitan kita tak dihargai pemuda – pemudi jaman ini.. tak ada lagi rasa toleransi tak ada lagi budaya daerah yang melekat pada jiwa mereka yang kita pertaruhkan kita perjuangkan demi anak cucu kita dulu hingga nyawa kita menjadi taruhanya, semua semu samar samar terlihat oleh mata ku yang sudah tak bisa melihat dengan jelas bagaimana bangsa ku sekarang.. inikah bangsa ku yang dulu ku perjuangkan kawan.. kau yang telah mendahului ku semoga bisa tersenyum lega melihat anak anak cucu, cicit kita yang bertingkah tak semestinya seperti ini..

terlalu banyak kemelut dalam negeri ku.. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar