Sembunyi
di balik punggung MAMAH..
Saat aku di
lahirkan ke dunia ini, aku di kodratkan menjadi seorang laki – laki ...
terimakasih tuhan, berkat kehendak-Mu, aku bisa merasakan indah nya duniawi kau
berikan aku keluarga yang amat sejahtera tak ada kata kurang sedikit pun.. ibu
yang selalu ada di depan ku, yang setia menjaga dan merawat ku, dan seorang
ayah yang selalu ada di belakang ku di saat aku terjatuh. Kedengaran nya aneh
melihat posisi ayah dan ibu di keluarga ku, ibu menjadi yang terdepan sedangkan
ayah hanya bersifat menjadi pendamping setia semata.. semua hidup ku bergantung
pada ibu, apapun yang ku lakukan tak luput dari pandangan ibu.. mungkin dulu
ketika aku masih kanak – kanak aku menikmati peran ku, menjadi anak yang selalu
di manjakan oleh ibu nya... sebenar nya bukan ibu yang akusalahkan bukan pula
ayah yang tak tegas menjadi seorang pemimpin dalam keluarga ku, namun lambat
tahun semua keindahan itu berubah
menjadi kejenuhan dalam hidup ku, bertahun tahun sudah aku hidup dalam aturan
ibu ku, ucapan nya perintah nya tak sedkitpun aku langgar... aku menjadi anak
yang patuh terhadap orang tua mereka bilang seperti itu, tak pernah mereka
dengar sedikir sajah tentang argumen yang aku berikan pada mereka, ibu orang
yang pertama selalu menentang argumen ku, padahal hanya soal cinta.... dari
sini mulai berontak hingga akhir yang tak tahu kapan keadilan ku dapat ! kata
sabar tak juga kuat menampung semua kejenuhan ku, tak ada yang mengarti tentang
kondisi batinia ku, aku tak seperti kebanyakan anak – anak yang lain menikmati
cinta monyet yang bersemia di sekolah atau di sekeliling lingkungan nya.. ingin
rasa hati aku langgar semua yang sudah di atur oleh ibu ku, namun tak kuat aku
berjalan menyasar.. air mata dan rengekan ibu membuat hati ku lemah mengiba
pada nya, ini mungkin takdir, hingga akhir nya usia ku sudah mencapai klimaks
nya sekarang aku mulia tumbuh menggemaskan banyak perempuan – perempuan remaja
yang menggoda pandangan ku, ada niatan
hati ini untuk memulai memberanikan diri mendekati perempuan yang sebaya dengan
ku.. tapi aku takut akan ibu yang selalu mengawasi ku super ketat ! serasa
menjadi tahanan aku selalu di mata – mata dimanapun aku berada, hingga akhir
nya semua perempuan sungkan berteman dengan ku, tak ada kawan perempuan yang dekat
dengan ku, semua hanya selintas saja tak ada kata sobat ! terkadang aku ingin
barlari terus berlari meninggalkan semua yang ku punya dan kembali lembar baru
yang sebelum nya belum pernah aku rasakan berpetualang dengan beberapa
perempuan di luaran sana mungkin mengasikan hasrat ku, buru – buru ku tempis
semua hayalan semu ku itu... seperti anak ayam yang belum bisa berjalan yah ini
lah aku tuhan aku sebenar nya harus bersyukur atau tidak dengan kondisiku yang
seperti ini.
Putar waktu di
bulan lalu uhh... bukan yah kurang lebih sudah setahun yang lalu aku nekat
membrnikan diri dekat dengan perempuan yang mungkin semu laki – laki
mengidamkan nya dia cantik berkerudung dan sangat istimewa dalam pandangan
ku... aku berhasil dekat dengan nya tanpa sepengetahuan ibu ku, dan sudah
hampir dua bulan kita menjalin pertemanan yang tidak biasa mungkin ibu ku sudah
mencurigai tingkah ku sejak lama, kemudia ibu mempertanyakan teman perempuan ku
yang sangat istimewa itu.. awal nya aku tak ingin jujur namun ibu terus menerus
mendorongku untuk jujur alhasil akupun membuka mulut ku lebar - lebar semua aku ceritakan pada ibu dan ayah
ku kala itu di teras rumah sembari meminum teh di sore hari, aku takut ibu
marah aku takut mata nya keluar dari kelopak nya pokok nya sudah histeris dalan
hati ku..... gemetar ! perlahan aku menceritakan nya semua, ibu diam tak
memotong pembicaraan hanya suara tawa ayah ku saja yang cekikikan sepertinya
meledek ku yang tak punya kejantanan. Lalu aku berhenti bercerita ibu tetap
diam memandang wajah ku, aku tahu kala itu ibu pasti marah karna wajah nya yang
putih kini berganti warna menjadi agak kemerahan seperti menahan emosi yah
kurang lebih seperti itu... kemudian ku lirik ayah yang masih saja cekikikan
menertawai ku, aku bentak beliau ayah ! lalu beliau terdiam melihat ku geram
melihat nya.. malah mengelus rambut ku kemudian masuk ke dalam sambil membawa
secangkir teh, lalu beliau mengatakan... janagn terlalu memaksakan kehendak mu
kasian dia memnjadi korban perasaan, entah ayah bicara itu tertuju kepda siapa
, aku atau ibu. Keheningan terjadi di teras rumah ku, ku nyalakan sebatang
rokok, yah ibu ku sudah tahu kalau aku merokok, dan beliau tidak melarang ini,
adil karena aku tidak cape-cape mengumpat saat ingin merokok, terimakasih bu...
Kemudian ibu mulai
berpindah posisi duduk yang tadi nya berjauhan dengan ku, kini beliau mendekat
dengan ku pas disamping ku tepat kemudian ia meraih kepalaku dan di sandarkan
nya kepalaku di pundak nya sungguh nyaman tak ada yang bisa menggantikan ibu sewaktu
begini ini lah ketenangan ku... aku memberanikan diri untuk memulai pertanyaan,
ibu.. iah beliau menjawab dengan nada yang lembut tak terlihat seperti sedang
emosi bahkan marah.. hemmm dengan mendengar suara ibu seperti itu aku menghela
nafas lega ! apa ibu marah padaku karna aku melanggar aturan ibu ? tidak !
dengan tegas ibu menjawab pertanyaan ku.. terus kenapa sedari tadi ibu tidak
merespon cerita ku, kalau ibu tidak marah kenapa ibu diam.. ibu tak menjawab
pertanyaan ku kali ini, hanya tanganya yang tak henti nya membelai rambut
keriting ku.. ibu aku tanya pada mu apa kamu marah ! aku terus menanyakan nya..
ibu ku malah tertwa menggelitik ku.. tidak sayang ibu mengecup kening ku, ayo
kita masuk sudah mulai malam waktu nya kamu istirahat.. ibu ku malah mengalikan
pembicaraan ini digandengnya tangan ku, lalu kami sama-sama masuk untuk istirahat.
Bulan – bulan ini
aku tingal terpisah dengan ibu dan ayah ku, menjadi anak kosan membuat aku
bahagia.. karena aku setidak nya bisa terbebas dari cengkraman ibu, tapi itu
juga sebetul nya tak mudah. Ibu ku memasang mata-mata dimana-mana serasa anak
presiden saja aku ini, yah... sudah lah lebih baik aku masih bisa menggoda
perempuan perempuan sebaya ku, tanpa takut akan ibu.. kini aku masih
berhubungan dengan perempuan yang aku ceritakan kepada ibu pekan kemarin
hubungan kita sudah diketahui oleh ibu, ibu menyetujui aku dengan nya kata ibu
dia baik sopan dan penampilan yang sangat santun karena dia seorang perempuan
yang berjilbab.. aku lega karena tidak harus bermain petak umpet lagi, namun
sedikit khawatir juga dengan kondisi seperti ini, kalau saja aku mengeluh dia
menyakiti ku atau membuat ku kecewa ibu akan maju dan langsung menghadapinya,
karena ibu tidak mau melihat aku tersakiti oleh perempuan mana pun. Buat ibu
aku ini adalah hidup nya tak ada satu pun yang boleh menyakiti aku membuat aku
kecewa kata ibu seperti itu.... namun ke adaan seperti nya tidak menyetujui hal
ini, aku dan dia sekarang ada masalah kami berdua bertengkar tanpa ada sebab
yang jelas, aku tak bercerita dengan ibu sama sekali tentang masalah ku dengan
nya... yah... sudah ku bilang tadi ibu ku akan muncul seperti superhero.. dan
aku masih punya hati, aku tidak mau melihat perempuan di marah marahi ibu ku
hanya gara – gara permasalahan ku, bagai manapun aku mencintai perempuan itu
dan aku tak tega melihat nya..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar