Kamis, 28 Agustus 2014

part 2

Sayang... Lirih terdengar suara perempuan dari kejauhan, loh ngapain sih kamu disini ayo balik ke ruangan dokter udah mau priksa kamu.. Bay tolong bawa dia yah.. Bayu menatap ku sepertinya dia mengetahui apa yang sekarang aku rasakan.. Perempuan itu sunggu sangat cantik jauh dari aku, dia lebih berkelas dari cara dandananya aku mundur membiarkan ferdi di bawa.. Jadi buat apa lagi aku kesini kalau sudah ada seseoranh yang merawatnya...
Berjalan tanpa tujuan dengan bercucuran air mata mungkin mereka yang melihat ku, berpikir bahwa aku ini orang gila. Lelaaah heeuuuh aju menghela nafas panjang ku berhentikan langkah ku di sebuah gubug tua duduk menikmati hembusan angin, siapa yang tak sakit melihat kekasih yang di cintainya sudah tak meraskan kehadiran orang yang ... Sudahlah.

Rintik hujan mulai turun aku berlari mengejar bus hari sudah semakin gelap, sama seperti hatiku gelap tanpa cahaya... Cahaya ku padam seketika, hujan semakin besar tak ada satupun bus lewat taxi apa lagi rumah ku masih jauh lantas apa aku harus jalan kaki.. Aku tak bisa menahan tangis ku lagi ku pecahkan tangisku di derasnya huja. Yang mengguyur ku malam ini... Aaaaaaaaaaaaaaaahk !!!!!!! Aku berteriak sekencang kencang nya, tak ada satupun yg memperdulikan aku..

Dari kejauhan lampu itu menggangu pandangan ku, mobil itu perlahan mendekat menlakson ku berkali kali, aku nekat berjalan maju menghadang mobil itu tabraaaaaak akuuuu tabraaaaak saja aku tabraaaaaaak mulut ju tak hentinya mengoceh ayoooooo tabraaaaak aku, aku mauuuu mati sekaliiiiaaaaa aaaaaaaaaaaaahhhhh. Ciiiiiiittttyxzzzzzzz suara rem mobil itu memekakan telingaku tepat ditengah mobil iti berhenti aku terjatuh, firaaaaa sayu ku menatap wajah nya dalam silaunya lampu mobil yang menyala hanya ku sapa dengan senyuman lalu aju terjatuh dan tak sadarkan diri.
Saat aku sadar hari tampaknya sudah pagi.. Toktokto... Ada yang mengetuk pelan pintu kamar ku, siapa.... ? Masuk. Hey.. Kak bayu, dia tersenyum pada ku, bagaimana keadaan kamu? Tadi aku di telpon oskar semalam kamu pingsan dijalan, maaf yah kemarin aku ninggalin  kamu gituh ajah kamu baik baik saja bukan aku khawatir sama kamu fir, aku baik kok kak, iah aku juga ngerti kok posisi kakak, emmmm... Kak.. Iah kenapa ? Oh pasti km mau menanyakan ferdi kan ? Sekarang dia udah balik, dia udah dirumah fir. Salam yah buat dia kak, aku sangat merindukanya.. Aku ngerti fir perasaan kamu.


"5 bulan kemudian...."

Kak... Aku ingin sekali bertemu ferdi,

Baiklah... Nanti kaka atur tempatnya supaya kamu bisa ketemu ferdi yah..

Trmksh. Kak.

Percakapan ku lewat sms kepada kak bayu.

Sayaang... Liat mamah bawa apa, sambil tersenyu. Mamah membawa secarik kertas. Itu apa mah.. Baca sayang, yampun ini surat beasiswa sekolah tari di belanda, kamu harus ikut ini kejar cita cita kamu, tekat kamu untuk menjadi seorang penari.. Mamah.... Lalu ku peluk erat tubuh mamah.
Tapi... Bagaimana aku bisa konsentrasi kalau cinta ku saja disini belum kembali, dia orang yang Aku cintaaa belum kembali.

Kak... Iah kenapa fira ?
Aku nyerah...
Jadi segini saja pengorbanan kamu fir

Aku lelah ka, harus dengan cara apa lagi agar dia ingat dengan ku.. Memandang ku sajah enggan, lagian dia juga sudah ada tasya kok yang selalu ngejagain dia, dan dia jg kaya nya menikmati itu semua. Tapi fir kalau suatu saat nanti ingatan ferdi kembali.. Dia pasti akan mencari mu dan meninggalkan tasya. Aku ragu kak ! Apa yg membuat ragu.. Kakak tau kan tante widia gmn sma aku? Iah kaka ngerti.. Tapi, tapi apalagi kak semua udah jelas keluarga kaka tuh ga suka sama kehadiran aku, itu cuman buat aku tertekan kl aku masih terus ada disamping ferdi.. Dan jika ferdi ingat semua tentang kitaa... Raut wajah ku mulai berubah sendu Kenapa ? Aku tak akan di indonesia lagi kak. Maksud kamu ? Iah.. Sebulan lagi aku harus ikut beasiswa tari di belanda, 6tahun disana.. Mungkin ini takdir tuhan agar aku tak disamping ferdi dan mengikhlaskan semua yg aku miliki terlepas... Kak.. Aku mohon sama kamu.. Apa.... Apa yang bisa kakak bantu ? Nanti pas aku mau brangkat ke belanda pertemukan aku dengan ferdi yang terakhir.. Tersentak saat kak bayu memeluk ku eraat dia mendekap ku mengusap lembut rambut ku, iaah nanti kaka pertemukan kamu.. Hemmmmmm jangan menyerah yah semoga kamu sukses disana kaka sangat berharap kamu kembali lagi ke sini, kaka pasti merindukan mu selalu... Aku tak bisa menahan air mata ku, dalam dekapan kak bayu.. Aku merasa ferdi ada disini, sama... Sama seperti dia memeluk kuIah, akupun akan selalu merindukan kaka, aku mencoba tersenyum, dia mengusap air mata ku, aku mulai mengguguk nangis, kak bayu memeluk ku lagi, jangan pergi tenangkan hati mu disini.. Diam lah.. Ada aku yang selalu menjagamu.. Apapun itu. Aku terdiam, kenapa perasaan berbeda saat kak bayu mengatakan itu.. ! Ada yang aneh, ada yang tak biasa.. Bayu... Lirih terdengar suara yang sangat ku kenal, itu ferdi.. Dia datang bersama perempuan itu, kak bayu langsung melepaskan pelukanya, aku mengusap air mata ku, kemudian tersenyum pada mereka, perempuan itu memandang ku sinis, mungkin dia sudah tau semua tentang ku dari tante widia, lantas apa yg aku harus lakukan sekarang dalam posisi sekarang ?! Dari kapan lo disini, dari tadi gua disini lu ga nyaut iah udah gua masuk ajah, eh ternyata ada cewe lu bay, sory deh gua ganggu kalian.. Emhm... Sayang undanganya, Undangan ? Apa itu... Merekaaa !!! Astagaaa. Mata ku hampir melotot mendengar kata undangan dari mulut perempuan itu, Oohk ! Iah lupa sayang.. Lagi- lagi hati ku terseyat saat kata sayang itu keluar dari mulutnya tapi bukan untuk ku, lagi lagi aku terluka saat mata ku menyaksikan tanganya yg lembut itu membelai rambut perempuan lain bukan aku.. Sayaaaang. Aku ada di depan mu, lihat aku sayang, lihaaat.. Ini rambut ku yang harus nya kamu belai ini tangan ku yang harusnya kamu genggam sayang... Ini.. Buat kalian, datang yah minggu depan gua kan ulang tahun, sekalian ada suprice kecil kecilan di acara itu. Ya tuhan, minggu depan adalah hari ulang tahunya dan hari jadi kita berdua.. Dan mungkin hari perpisahan kita.. Perempuan itu masih saja memandang ku.. Sesekali dia menunjukan kemestraanya dengan ferdi dihadapan ku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar